Banjir Manado
Hujan Lebat Picu Banjir di Manado Sulawesi Utara, Warga Mulai Mengungsi
Sejak pukul 05.00 WITA, air mulai merendam rumah-rumah warga. Ikbal, seorang warga Mahawu, menggambarkan situasi mencekam saat air mulai naik.
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM – Cuaca ekstrem yang melanda Kota Manado sejak Jumat (13/12/2024) malam hingga Sabtu (14/12/2024) pagi menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.
Hujan deras yang tak kunjung reda membuat warga di beberapa titik harus mengungsi untuk menyelamatkan diri dari ancaman luapan air.
Salah satu wilayah terdampak adalah Lingkungan 3 Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting.
Sejak pukul 05.00 WITA, air mulai merendam rumah-rumah warga. Ikbal, seorang warga Mahawu, menggambarkan situasi mencekam saat air mulai naik.
“Dari jam lima subuh air sudah masuk rumah. Saat ini, di beberapa titik, ketinggian air sudah mencapai pinggang orang dewasa, ada juga yang hanya setinggi lutut,” ujarnya.
Ikbal menambahkan, banyak warga yang mulai mengungsi.
“Beberapa sudah keluar dari Mahawu, ada juga yang ke masjid yang tidak terendam banjir. Sebagian lagi masih bertahan di rumah sambil bersiap untuk mengungsi,” katanya.
Selain Mahawu, banjir juga melanda wilayah lain di Kota Manado seperti Bailang Tuminting dan Sario. Sungai Mahawu yang melintasi Lingkungan 3 turut meluap, memperparah kondisi di kawasan tersebut.
Situasi di Jalan Raya dan Sungai Kairagi
Di kawasan lain, genangan air juga terlihat di Jalan Yos Sudarso, khususnya di Kelurahan Kairagi Weru.
Air bahkan merembes hingga ke jalan raya. Meski begitu, arus lalu lintas di kawasan tersebut masih terpantau lancar.
Sungai Kairagi juga menunjukkan peningkatan volume air yang cukup signifikan.
Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran warga akan potensi banjir yang lebih luas, mengingat intensitas hujan belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Di Kelurahan Mahawu, puluhan rumah terdampak banjir akibat luapan Sungai Mahawu.
Beberapa warga yang tinggal di bantaran sungai telah dievakuasi ke lokasi yang lebih tinggi.
Junita, salah satu warga setempat, menyebut bahwa hanya warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang memilih mengungsi.
“Tadi pagi ketinggian air sekitar 50 cm, tapi sekarang sudah mulai surut. Semoga hujan bisa berhenti dan air cepat surut,” ujarnya penuh harap.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.