Berita Gorontalo

Pengalaman Horor Abdul Gani Tane Tinggal di Rujab Kantor Pos dan Telegraf Gorontalo

Lokasi yang berada di Jalan Nani Wartabone (Eks Panjaitan) Kota Gorontalo itu, merupakan rumah peninggalan sejarah, dan saksi bisu proklamasi kemerdek

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Herjianto Tangahu, TribunGorontalo.com
Abdul Gani Tane (58) Penjaga Rujab Kantor Pos dan Telegraf Gorontalo ditemui Rabu (4/12/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Abdul Gani Tane menceritakan pengalaman horornya selama menjaga Rumah Jabatan (Rujab) Kantor Pos dan Telegraf di Gorontalo. 

Sejak 30 Oktober 2020, Gani diberi kepercayaan menjaga tempat tersebut. 

Lokasi yang berada di Jalan Nani Wartabone (Eks Panjaitan) Kota Gorontalo itu, merupakan rumah peninggalan sejarah, dan saksi bisu proklamasi kemerdekaan Indonesia di Gorontalo. 

Tugas utama Gani adalah, menyapu halaman rumah serta memangkas ilalang dan semak-semak di sekitar rumah. 

Baca juga: Gara-gara 7 Surat Suara Rusak, Pleno KPU Bone Bolango Sempat Tertunda

Selama empat tahun bekerja, Gani seringkali mengalami kejadian mistis. 

Namun baginya hal itu sudah biasa, pasalnya rumah peninggalan jaman Belanda di Gorontalo itu sudah tentu menyimpan cerita kelam. 

"Sudah pasti ada (horor) cuma saya biasa saja," ujar Gani, Rabu (4/12/2024).

Pengalaman itu bahkan ia rasakan sejak pertama kali ditugaskan mewarat tempat tersebut. 

"Pertama saya tinggal disini sendiri selama dua bulan," kata Gani. 

Pengamanan horor yang ia alami adalah, ketika malam hari, terdengar seperti ada sosok yang berjalan di sekitar rumah. 

Hal itu dibuktikan dengan suara langkah kaki di lantai yang menurut Gani seperti berada di dalam rumah. 

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Jayapura - Jakarta Desember 2024: KM Dobonsolo, KM Labobar, KM Gunung Dempo

Meskipun tinggal sendiri, Gani sama sekali tak merasa takut. 

"Dorang (mereka) itu cuma singgah, habis itu kembali lagi ke pohon," ujarnya. 

Memang di depan rumah, terdapat satu pohon beringin besar yang usianya diperkirakan sudah ratusan tahun. 

Gani meyakini, mereka sudah tinggal di tempat tersebut bukan baru kali ini. 

Kuncinya kata Gani, adalah saling menghargai dan tidak saling mengusik. 

"Mereka ada dunianya, sama seperti kita," tutupnya. 

Pria kelahiran 1966 ini sebenarnya adalah warga Kelurahan Pohe, Kota Gorontalo dan menikah dengan istrinya di Desa Molotabu, Kecamatan Kabila Bone. 

Di tempat tersebut saat ini Gani tinggal bersama istri dan dua anaknya. (*/Jian).

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved