Berita Viral
AKP Dadang Iskandar, Polisi Tembak Polisi Ternyata Mengancam Tembak Polisi yang Menangkapnya
AKP Dadang Iskandar, pelaku pembunuhan polisi di Solok Selatan ternyata pernah mengancam. Dirinya pernah mengancam akan menembak polisi yang hendak m
Arief menyebut ancaman tersebut dilontarkan Dadang kepada personel polisi lainnya agar tak ditangkap.
Mengingat saat itu, Dadang usai menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar hingga tewas.
"Dia (tersangka) ngomong, 'Awas, kalau ada yang mau menangkap saya, saya tembak'," kata Arief dalam keterangannya di Padang, Senin (25/11/2024), dikutip dari Kompas.TV.
Usai mengancam polisi lain, Dadang, menuju rumah dinas Kapolres Solok Selatan dan melepaskan beberapa kali tembakan.
Tembakan tersebut membuat ajudan Kapolres Solok Selatan keluar untuk mengecek kejadian.
Baca juga: Siswa SMK Berprestasi Ini Ditembak Polisi hingga Tewas Setelah Dirawat, Motifnya Terkuak
Arief mengatakan melihat ada yang keluar dari rumah itu, Dadang kembali melepaskan timah panas.
Meski demikian tembakan tersebut tidak mengenai ajudan Kapolres Solok Selatan tersebut.
Usai menembak korban dan rumah dinas Kapolres Solok Selatan, Dadang pun akhirnya menyerahkan diri ke Polda Sumbar.
Ia saat ini berstatus tersangka dan dijerat dengan pasal berlapis, yaitu pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338, subsider Pasal 351.
Peluru Tembus Jendela hingga Masuk Kamar Tidur
Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Arief Wicaksono Sudiutomo juga telah mengecek lokasi tersangka AKP Dadang Iskandar menembak AKP Ryanto Ulil Anshar di halaman parkir Mapolres Solok Selatan.
Baca juga: Fakta Polisi Tembak Polisi: Korban Ungkap Kasus Galian C hingga Dibawa Ke Makassar
"Diawali di Mapolres Solok Selatan. Kasat Reskrim mau keluar ambil HP. Setelah saya lihat rumah Kasat almarhum dengan Kabag Ops berdampingan, jadi dengan tindakan hukum yang dilakukan oleh kasat dia (tersangka) tak nyaman, mendatangi, diajak ngomong, begitu (korban) ambil HP keluar dari ruangan, di situ di eksekusi dari jarak dekat, peluru nembus kepala, nembus ke mobil, ke tembok. Dan itu (peluru) sudah dikumpulkan semua saat olah TKP Tim Inafis," kata Arief.
Selain itu, rombongan Kompolnas juga mengecek kondisi rumah dinas Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti yang diketahui juga ditembaki tersangka AKP Dadang Iskandar.
"Saya jalan kaki, begitu dari lokasi penembakan agak turun dikit masih di lokasi Mapolres, beberapa meter turun ke bawah ke kiri, di depan itu rumah dinasnya Kasat almarhum sama Kabag Ops, saya ke kiri di sini ada rumah Kapolres," kata Arief.
Rumah dinas AKBP Arief hanya berjarak 20-25 meter dari Mapolres Solok Selatan yang juga menjadi lokasi tewasnya AKP Ryanto.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.