Penemuan Mayat Gorontalo

Pengakuan Keluarga Mayat Mengapung di Sungai Bone Gorontalo, Korban Sedang Sakit

Beberapa anggota keluarga tampak berusaha keras menahan tangis, namun kesedihan yang mendalam tak bisa disembunyikan dari raut wajah mereka. 

Penulis: Faisal Husuna | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Faisal Husuna, TribunGorontalo.com
Suasana duka di rumah korban tenggelam di Sungai Bone, Gorontalo, Kamis (21/11/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Suasana haru menyelimuti rumah duka almarhum Yahya Hasan Kamis sore (21/11/2024), di Kelurahan Padengo, Kecamatan Kabila, Bone Bolango, Gorontalo.

Pria 64 tahun itu diketahui merupakan mayat yang pagi tadi ditemukan mengapung di Sungai Bone, Gorontalo. 

Di rumah duka, tampak keranda mayat telah disiapkan, sementara keluarga mulai memandikan jenazah. 

Sementara itu, di dalam rumah duka, suasana pilu semakin terasa. 

Beberapa anggota keluarga tampak berusaha keras menahan tangis, namun kesedihan yang mendalam tak bisa disembunyikan dari raut wajah mereka. 

Dada mereka seakan sesak, merasakan kehilangan sosok tercinta yang selama ini menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka.

Korban direncanakan dimakamkan hari ini di kampung halamannya, Desa Dumbaya Bulan, Kecamatan Suwawa Timur.

Pantauan Tribun Gorontalo pada pukul 14.45 WITA, pelayat mulai berdatangan mengenakan pakaian serba hitam putih.

Kursi yang disediakan pun dipenuhi oleh kerabat dan tetangga yang ingin memberikan penghormatan terakhir.

Menurut salah satu pelayat, Febri, katanya korban sempat diketahui keluar pagi tadi untuk mandi di Sungai Bone, meskipun dalam kondisi kurang sehat.

“Saat itu sekitar pukul 06.30 pagi, beliau sudah ke sungai. Padahal kondisinya memang sedang sakit,” ungkap Febri. 

Keluarga Menolak Autopsi

Keluarga mayat yang ditemukan mengapung di Sungai Bone, Gorontalo, menolak autopsi. 

Sebelumnya, penemuan sesosok mayat mengapung di muara Sungai Bone, Desa Tanah Putih, Kecamatan Botupingge, Kabupaten Bone Bolango, Kamis (21/11/2024), menarik perhatian publik.

Namun, proses autopsi yang biasanya dilakukan untuk memastikan penyebab kematian urung dilakukan setelah keluarga korban menolak secara resmi.

Korban diketahui bernama Yahya Hasan (64), warga Kelurahan Padengo, Kecamatan Kabila.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved