Debat Pilkada Bone Bolango

Jalan Menuju Pinogu Gorontalo Disentil dalam Debat Terbuka Ketiga Pilkada Bone Bolango

Aksesibilitas menuju ke Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango disentil dalam debat terbuka Pilkada Bone Bolango

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
Dok ARCOM_aerial
Potret permukiman Desa Pinogu, Kabupaten Bone Bolango 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Aksesibilitas menuju ke Kecamatan Pinogu, Kabupaten Bone Bolango disentil dalam debat terbuka Pilkada Bone Bolango.

Debat publik ketiga ini berlangsung di Gedung Asrama Haji Gorontalo, Minggu (17/11/2024) malam.

Kawasan terpencil Kecamatan Pinogu memang sudah puluhan tahun tak memiliki akses yang memadai.

Ishak Ntoma dalam segmen kedua memberikan solusi alternatif mengenai masalah tersebut.

"Yang pertama kita harus pastikan dulu status jalan, kadang-kadang hal itu yang jadi persoalan," ujarnya. 

Eks Sekda Bone Bolango ini menyebut ada banyak persepsi masyarakat yang salah menilai perihal status jalan. 

Menurutnya hal tersebut menjadi solusi awal untuk merealisasikan akses jalan menuju ke Kecamatan Pinogu

Selain itu, ia juga menambahkan aksesibilitas pembangunan jalan rel kereta api, sebagai fokus lainnya untuk membangun daerah yang maju. 

Penjelasan Ishak berangkat dari apa yang dijelaskan Cabup Merlan Uloli, saat memberikan jawaban. 

Merlan pada segmen kedua itu memberikan jawaban, mengenai fokus perencanaannya pada pembangunan jalan tani. Proyeksi itu berdasarkan pengakuan dan keluhan masyarakat. 

Menurutnya, selain gagal panen, kondisi jalan uan rusak menjadi hambatan utama. 

Baca juga: 2 Paslon Bupati Pohuwato Gorontalo Beda Pandangan soal Pembangunan Tanpa Merusak Lingkungan

"Hal itu bertujuan untuk memudahkan aktivitas mereka (petani)," ujar Merlan. 

Selain konektivitas jalan tani di desa-desa, konektivitas antar kecamatan juga turut menjadi perhatiannya. 

"Sebagai contoh jalan di Botupingge dan Suwawa Selatan yang sempat putus," bebernya. 

Jawaban Merlan justru mendapat pertentangan dari Cabup Ismet Mile

Anatara konektivitas pusat dan daerah, Ismet menyebut idealnya harus fokus pada konektivitas daerah. 

"Terutama menciptakan konektivitas daerah-daerah terpencil agar supaya terjadi kegiatan ekonomi," terang Ismet. 

Saat ini kata Ismet, hal yang ia sampaikan itu justru seringkali terabaikan. 

Sementara Cabup Amran Mustapa, menanggapi jawaban Merlan dengan fakta unik. 

Peningkatan konektivitas nasional dan daerah disebut dapat melahirkan kawasan-kawasan baru. 

Namun Amran mengungkapkan saat ini pusat lokomotif dan induk pusat kegiatan ekonomi di Bone Bolango masih abu-abu. 

"Kita tidak tahu yang mana kepalanya," tukas Amran. 

Disparitas antar daerah menjadi kendala utama menentukan kawasan mana yang harusnya menjadi induk pusat perekonomian. 

Ia menyebut ada sejumlah daerah yang potensi menjadi induk penggerak dengan masing-masing ciri khasnya, seperti Bone Pesisir, Kabila, Suwawa dan Tapa. 

"Sehingga kalau menurut kita, konektivitas yang lemah juga belum ada daerah yang menjadi lokomotif," tuturnya.

 

Jangan Ketinggalan Update Berita Peristiwa, Yuk Ikuti Halaman Facebook Tribun Gorontalo

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved