Human Interest Story

Modal Rp 200 Ribu, Jurnalis Muda Gorontalo Fifi Djula Sukses Raup Omzet Rp 6 Juta Per Bulan

“Saya ingin usaha ini terjangkau, terutama untuk mahasiswa, tanpa mengorbankan kualitas,” ujar Fifi kepada TribunGorontalo.com, Kamis (7/11/24).

Penulis: Nur Ainsyah Habibie | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Nur Ainsyah Habibie, TribunGorontalo.com
Salah satu booth Fifi Djula di Halaman Mapala Benua, Kampus 1 UNG, Kamis (7/11/24). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Faradila Syahfi Djula (24), yang akrab disapa Fifi, berhasil mengembangkan usaha kuliner Allure Food di Gorontalo.

Usahanya ini beromset Rp6 juta per bulan, padahal dibangun dengan modal hanya Rp200 ribu.

Usaha ini semakin berkembang, bahkan saat Fifi tetap menjalani profesinya sebagai jurnalis.

Bermodalkan penghasilan dari pekerjaan sebelumnya sebagai pemasok makanan, Fifi memulai Allure Food dengan menu ramah di kantong.

Ia menjual nasi goreng, spaghetti, dan sandwich yang dijual seharga Rp10 ribu per porsi.

“Saya ingin usaha ini terjangkau, terutama untuk mahasiswa, tanpa mengorbankan kualitas,” ujar Fifi kepada TribunGorontalo.com, Kamis (7/11/24).

Baca juga: Cerita Masa Kecil Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin, Awalnya Tidak Ingin Jadi PNS

Booth pertama Allure Food yang berlokasi di halaman Mapala Benua, Kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG), berhasil menarik minat banyak mahasiswa sejak dibuka pada Agustus 2024.

Melihat antusiasme tinggi, pada Oktober 2024, Fifi membuka booth kedua di depan 3Second, Kelurahan Wumialo, Kecamatan Kota Tengah, yang juga menarik pengunjung dari berbagai kalangan.

Sebagai jurnalis, Fifi mengaku terbantu oleh jam kerja yang fleksibel, sehingga bisa membagi waktu untuk mengelola bisnisnya.

“Jam kerja yang simpel sangat mendukung saya menjalankan usaha ini,” kata Fifi.

Allure Food kini beroperasi dari pukul 08.00 hingga 21.00 WITA di dua lokasi.

Fifi juga menawarkan layanan pembelian online bagi pelanggan yang tidak sempat datang langsung ke booth.

Untuk membantu operasional, Fifi mempekerjakan lima karyawan. Ada dua orang di setiap booth dan satu orang khusus untuk membeli bahan baku.

Meskipun sudah dibantu karyawan, tantangan tetap ada. Fifi sering harus turun tangan langsung saat ada karyawan yang izin mendadak.

“Kadang saya harus melayani sendiri atau menggantikan karyawan yang tidak masuk,” katanya sambil tertawa kecil.

Tak hanya itu, hujan juga kerap jadi kendala karena mengurangi jumlah pembeli di jam-jam makan.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved