Ahmad Nawari Ajak Anak Muda Biasakan Gunakan Bahasa Daerah

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Dalam peringatan Bulan Bahasa, Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo menyelenggarakan podcast bertajuk “Makna Peringatan Bulan Bahasa.”

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Ahmad Nawari hadir sebagai narasumber dalam acara yang dipandu oleh jurnalis Tribun Gorontalo, Praila Karauwan dan Minarti Mansombo ini.

Ahmad Nawari membuka pembahasan dengan menjelaskan berbagai upaya Kantor Bahasa dalam mengutamakan dan melestarikan Bahasa Indonesia di ruang publik. 

“Kami punya program pengutamaan bahasa negara di ruang publik, seperti memberikan penghargaan kepada instansi pendidikan, pemerintah, dan swasta yang menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar,” ungkapnya dalam Podcast TribunGorontalo.com , Jumat (1/11/24).

Ia menambahkan, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dalam kehidupan sehari-hari, tidak berarti selalu harus formal dan sesuai tata bahasa lengkap, tetapi yang terpenting adalah kesesuaian konteks. 

“Kalau di pasar, misalnya, kita tidak perlu bertanya dengan bahasa yang formal seperti, berapakah harga cabai ini?” katanya.

Ahmad Nawari menjelaskan bahwa Kantor Bahasa juga menyediakan pendampingan bagi instansi yang membutuhkan panduan untuk penggunaan Bahasa Indonesia yang tepat, seperti dalam pembuatan spanduk atau penulisan naskah dinas. 

“Kami melayani permintaan dari berbagai instansi, misalnya hotel yang ingin memastikan spanduknya sesuai kaidah Bahasa Indonesia atau kantor yang ingin memastikan naskah dinasnya tertata rapi dan benar,” ujarnya.

Selain itu, Ahmad Nawari juga membahas peran penting Duta Bahasa yang dipilih setiap tahun melalui kompetisi di Kantor Bahasa. 

Para Duta Bahasa ini, jelasnya, memainkan peran penting dalam menyebarluaskan program kantor dan mendorong masyarakat, terutama anak-anak sekolah dasar, untuk mencintai literasi. 

Sejalan dengan tema Bulan Bahasa 2024, “Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas,” Ahmad menekankan pentingnya literasi sebagai kemampuan membaca yang tidak hanya memahami teks, tetapi juga mampu mengolah dan memanfaatkan informasi secara tepat.

Lebih lanjut, Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo juga aktif melestarikan bahasa daerah melalui berbagai lomba, seperti pidato dan mendongeng dalam Bahasa Gorontalo. 

Di samping itu, mereka juga menerbitkan buku cerita anak dalam bahasa daerah. 

“Tahun lalu, kami berhasil menerbitkan 33 buku cerita anak dalam bahasa daerah Gorontalo. Tahun ini kami menargetkan 80 buku dengan harapan jumlah ini dapat tercapai,” ujar Ahmad penuh harap.

Dalam sesi akhir podcast, Ahmad Nawari mengajak masyarakat, khususnya penulis muda, untuk ikut berpartisipasi dalam ajang penulisan buku cerita anak yang diadakan Kantor Bahasa. 

Ia menegaskan bahwa menulis adalah cara memperpanjang usia karya. 

“Karya kita akan tetap hidup dan dibaca orang meskipun kita telah tiada,” ungkapnya penuh inspirasi.

Kantor Bahasa juga memiliki program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) untuk mengajarkan Bahasa Indonesia kepada warga asing. 

Dalam program ini, kantor bahasa melatih pengajar lokal di negara-negara tertentu, seperti mahasiswa Indonesia di Mesir, untuk mengajarkan Bahasa Indonesia kepada warga asing sesuai standar pengajaran bahasa.

Mengakhiri diskusi, Ahmad Nawari berpesan kepada generasi muda agar mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan tetap terbuka untuk menguasai bahasa asing. 

“Kalau anak muda mencintai bahasa daerah dan Bahasa Indonesia, maka keduanya akan tetap hidup dan lestari. Tapi, kalau mulai diabaikan, mereka bisa saja punah,” tutupnya.

Melalui podcast ini, Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo berharap dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap bahasa, serta menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga warisan bahasa dan literasi. (*)