Tribun Podcast
12 Desa di Gorontalo Ternyata Masih Blank Spot Jaringan Internet
Fenomena ini mengkhawatirkan, terutama di tengah upaya untuk memperkuat infrastruktur digital di seluruh Indonesia.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Setidaknya masih terdapat 12 desa di Provinsi Gorontalo yang teridentifikasi sebagai blank spot.
Fenomena ini mengkhawatirkan, terutama di tengah upaya untuk memperkuat infrastruktur digital di seluruh Indonesia.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Gorontalo, Rifli Katili dalam Tribun Podcast yang dipandu Jurnalis TribunGorontalo.com, Wawan Akuba
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Gorontalo, Rifli Katili, mengungkapkan, bahwa keberadaan blank spot ini tidak bisa dipisahkan dari tantangan geografis yang dihadapi oleh Gorontalo.
"Tak bisa dipungkiri ada kesenjangan terhadap kondisi internet di Gorontalo. Kita diperhadapkan dengan kondisi geografis kita yang cukup kompleks," jelasnya.
Kendala ini paling banyak ditemui di wilayah Pohuwato dan Boalemo, di mana Rifli mencatat, "Utama di Pohuwato, dan ada juga di Boalemo, tepatnya di daerah Sari Tani."
Menariknya, bahkan beberapa desa di Kabupaten Gorontalo yang dekat dengan pusat kota pun masih mengalami masalah serupa.
Contohnya, Dulamayo Utara yang terhalang oleh kondisi pegunungan.
Sementara itu, Kecamatan Pinogu di Kabupaten Bone Bolango juga masih tidak terjangkau internet.
Meskipun telah dibangun Base Transceiver Station (BTS), Rifli menyebutkan bahwa jumlahnya tidak mencukupi.
"Memang di Pinogu sudah dibangun BTS, tetapi tidak cukup, karena satu kecamatan terdiri dari beberapa desa sementara BTS terbatas," ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Kominfo Provinsi Gorontalo berencana membangun lebih banyak BTS.
Namun, anggaran yang terbatas menjadi kendala besar.
"Kembali di daerah, tantangan utama itu adalah anggaran," tegasnya.
Meski demikian, pihak Kominfo telah menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder untuk mendukung pembangunan BTS.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.