Berita Lingkungan

Ade Irma Suryani Habibie, Mahasiswi di Gorontalo Soroti Kesadaran Warga Perihal Sampah

Masyarakat mengungkapkan kekhawatiran atas lambatnya respon pemerintah dalam mengelola sampah, yang mengakibatkan penumpukan di berbagai titik. Situas

|
Penulis: Nur Ainsyah Habibie | Editor: Wawan Akuba
DOC--
Ade Irma Suryani Habibie (23), warga Gorontalo yang akrab disapa Dede. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo Tumpukan sampah yang jarang diangkut dan minimnya tempat pembuangan sampah di area publik telah menjadi keluhan utama warga Kota Gorontalo.

Masyarakat mengungkapkan kekhawatiran atas lambatnya respon pemerintah dalam mengelola sampah, yang mengakibatkan penumpukan di berbagai titik. Situasi ini menciptakan bau tak sedap dan mencemari lingkungan.

Perilaku warga yang masih membuang sampah sembarangan semakin memperparah keadaan.

Ade Irma Suryani Habibie (23), mahasiswa Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Gorontalo, atau akrab disapa Dede, menyatakan keprihatinannya terhadap masalah sampah yang kian mengkhawatirkan.

Dalam wawancara dengan TribunGorontalo pada Jumat (11/10/24), Dede menyoroti tingginya jumlah sampah dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

“Saya sering melihat tumpukan sampah di banyak tempat, termasuk di kawasan permukiman dan tepi jalan raya,” ungkap Dede.

Ia menekankan bahwa salah satu masalah utama adalah ketidakrutinan petugas dalam mengangkut sampah dari lokasi pembuangan.

“Sampah bisa bertahan hingga beberapa hari tanpa diangkut,” lanjutnya.

Kondisi ini tidak hanya menimbulkan bau tidak sedap, tetapi juga berpotensi mencemari lingkungan sekitar, termasuk air dan tanah, jika dibiarkan terlalu lama.

Dede juga menjelaskan bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan masih umum ditemui, terutama di pinggir jalan, sungai, dan sekitar tempat tinggal.

“Saya masih sering melihat orang-orang dengan mudahnya membuang sampah, misalnya saat berkendara atau di tempat umum, tanpa memikirkan dampaknya bagi lingkungan,” ujarnya dengan raut kesal.

Menurutnya, pola pikir ini harus segera diubah. “Masyarakat perlu menyadari bahwa sampah yang dibuang sembarangan bisa berakhir di saluran air atau sungai, yang pada akhirnya mencemari lingkungan dan dapat memicu banjir,” jelasnya.

Dede menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran mengenai dampak jangka panjang dari perilaku membuang sampah sembarangan.

Ia juga mengamati bahwa fasilitas tempat sampah di jalan utama Kota Gorontalo masih minim.

Hal ini membuat masyarakat bingung tentang di mana harus membuang sampah, terutama saat beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved