Pilkada Boalemo

Paslon Pilkada Boalemo Wahyudin Lihawa dan Abdillah Alhasni Turun ke Kebun-kebun Temui Petani

Paslon yang dikenal dengan slogan "WA Jo," ini mengunjungi kebun jagung di Desa Kota Raja, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo.

|
Penulis: Nawir Islim | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Nawir Islim, TribunGorontalo.com
Wahyudin Lihawa, calon bupati Boalemo bersama petani di Desa Kotaraja, Jumat (04/10/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo – Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Boalemo, Wahyudin Lihawa dan Abdillah Alhasni turun langsung ke lapangan pada Jumat (4/10/2024).

Paslon yang dikenal dengan slogan "WA Jo," ini mengunjungi kebun jagung di Desa Kota Raja, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo.

Mereka menyambangi para petani yang sedang menanam bibit jagung, bahkan Wahyudin Lihawa ikut serta menanam bibit bersama para petani.

Dengan mengenakan baju lengan pendek, ia berbaur dengan warga, mendengarkan langsung keluhan yang mereka hadapi sehari-hari.

Salah satu petani, Husain Akase, mengungkapkan kegelisahannya soal harga pupuk yang kian melambung di wilayah Boalemo.

"Pupuk di sini sudah mahal-mahal," keluh Husain. Ia juga menyinggung soal distribusi bibit jagung gratis yang kini tak lagi diberikan pemerintah.

"Dulu ada bibit gratis, tapi sudah lebih dari dua tahun tidak ada lagi bantuan seperti itu," ujarnya.

Tak hanya itu, Husain juga menyuarakan kegelisahannya tentang harga jagung yang rendah, meskipun hasil panennya melimpah. 

"Panen kami dihargai murah oleh pabrik-pabrik di sini," tambahnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Wahyudin Lihawa menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan petani Boalemo.

"Kesejahteraan petani harus dimulai dari pemberian bibit dan pupuk gratis. Solusinya, pemerintah perlu mendatangkan investor untuk membuka gudang jagung di tujuh kecamatan Boalemo," tegas Wahyudin.

Calon wakil bupati, Abdillah Alhasni, juga menekankan pentingnya perbaikan sistem pengolahan hasil pertanian.

Ia menyatakan niat mereka untuk membangun kawasan ekonomi khusus yang akan mendirikan pabrik pengolahan jagung di bawah pengawasan pemerintah daerah.

"Dengan pabrik ini, petani bisa mendapatkan harga yang lebih adil untuk hasil panen mereka," jelas Abdillah.

Blusukan ini menjadi wujud nyata komitmen pasangan WA Jo untuk mendengarkan dan mencari solusi langsung dari akar masalah yang dihadapi petani, sekaligus memperkuat visi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Boalemo melalui sektor pertanian.  (***Nawir***).

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved