Human Interest Story
Mas Gun Pria Jember Ungkap Alasan Jualan Pangsit di Gorontalo, Rindu jadi Tantangan
Mas Gun (35) penjual pangsit di Kabupaten Gorontalo menceritakan motivasinya merantau ke luar daerah.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
Ia berjualan mulai dari pukul 11.00 Wita hingga 22.00 Wita.
Apabila ramai pembeli, ia bisa meraup omzet sebesar Rp150 ribu.
"Kalau persiapan dari abis salat subuh," katanya.
Namun apabila musim hujan, jualannya sepi pembeli.
Baca juga: Cerita Geiscya Cicilia Mokoagow, Mahasiswi Gorontalo Sosok Anak Broken Home Bergelimang Prestasi
"Kalau sepi biasanya hanya bisa mendapat uang Rp.40 ribu-Rp.50 ribu," tuturnya.
Meski begitu, ia tetap semangat. Menurutnya setiap pedagang pasti merasakan pasang surut pendapatan.
Mas Gun sering mangkal di sekitar Menara Keagungan Limboto, Kabupaten Gorontalo.
Harga bakso berkisar antara Rp5 ribu sampai Rp10 ribu.
Sesekali ia pernah memberikan makanan cuma-cuma kepada orang lain.
Ia ikhlas tidak dibayar karena merasa kasihan.
"Tergantung orang yang beli dikasih saja, kadang tidak semua orang punya uang, saya pernah rasain mas tidak punya uang," pungkasnya.
Gun kerap melayani pembeli diselingi senda gurau.
Beberapa pembeli yang datang sering memanggil namanya menandai keakrabannya dengan pelanggan.
(TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga)
Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.