Gorontalo Terkini
Warga Boalemo Minta Bantuan Kapal ke Anggota DPR RI Dapil Gorontalo yang Baru Dilantik
Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat setempat, khususnya nelayan dan petani, menjadi sorotan utama yang membutuhkan solusi segera.
Penulis: Nawir Islim | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Masyarakat Tilamuta, Kabupaten Boalemo, mengharapkan perhatian dan bantuan besar dari tiga anggota DPRD RI Provinsi Gorontalo yang baru saja dilantik hari ini, Selasa (01/10/2024).
Diketahui, tiga anggota DPR RI yang dilantik hari ini yakni Rahmat Gobel, Elnino Mohi, dan Rusli Habibie.
Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat setempat, khususnya nelayan dan petani, menjadi sorotan utama yang membutuhkan solusi segera.
Rahmat Daima, seorang nelayan yang telah bekerja selama belasan tahun, mengungkapkan kesulitan yang ia hadapi dalam mencari ikan.
Baca juga: Dana Kampanye Pilkada Bone Bolango Gorontalo Dibatasi Rp 20 Miliar
Tidak memiliki kapal menjadi kendala besar bagi para nelayan di Tilamuta. Menurut Rahmat, jika para nelayan memiliki kapal, pendapatan mereka bisa meningkat signifikan.
"Kami nelayan di sini, jika ada kapal pastinya pendapatan kami bisa bertambah. Hal yang belum ada di sini adalah pembagian perahu gratis," ujarnya dengan penuh harapan.
Selain masalah peralatan, Rahmat juga mengeluhkan penjualan ikan yang semakin sulit.
Meskipun ada pembeli, namun pasar di sekitar Tilamuta terbatas, mengingat banyaknya nelayan yang menjual ikan di daerah yang sama.
"Menjual ikan pasti ada yang membeli, tapi kalau hanya di sekitar Tilamuta, pembelinya sedikit. Kami berharap distribusi ikan kami bisa sampai ke berbagai daerah, dan kami berharap hal ini bisa direalisasikan oleh para anggota DPRD RI yang baru," tambahnya.
Tak hanya nelayan, petani juga merasakan dampak dari berbagai kendala ekonomi. Mina Bakio, seorang petani jagung, mengungkapkan kekecewaannya terhadap harga jagung yang rendah.
Baca juga: Kamala Harris Tekan Tombol Emosional Donald Trump, Pilpres Amerika Berlangsung Panas
Menurutnya, harga jagung di Gorontalo, khususnya di Boalemo, sangat jauh dari yang seharusnya.
"Saya tidak tahu kenapa jagung ini sangat murah jika dijual. Kami sangat mengharapkan agar harga jagung di Gorontalo bisa naik agar pendapatan kami bertambah," keluh Mina.
Saat ini, harga jagung yang belum dipisahkan dari tongkolnya hanya dihargai sekitar Rp 4.000 per kilogram, padahal harga normalnya seharusnya berada di kisaran Rp 8.000. Kondisi ini semakin memperparah situasi ekonomi para petani.
Selain itu, Mina juga mengeluhkan harga pupuk yang terus naik dan ketersediaannya yang semakin sulit.
"Pupuk sudah mahal, dan susah lagi dicari. Kami masyarakat kadang harus berutang pupuk jika ingin menanam jagung, dan itu sangat memberatkan kami," ungkap Mina.
Mina berharap keluhan-keluhan yang disampaikannya ini bisa sampai kepada anggota DPRD RI yang baru dilantik.
"Semoga keluhan kami bisa sampai ke mereka. Kami sangat kesusahan dan membutuhkan bantuan. Mohon perhatiannya," pungkasnya dengan penuh harap. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.