Viral Medsos

Ketua Takmir Masjid Al-Ikhlas Klarifikasi Ulasan Negatif di Google karena Usir Jemaah

Imam, lanjutnya, justru sangat peduli pada anak-anak, bahkan menyarankan agar mereka dilibatkan dalam salat, meski harus dibangunkan atau digendong.

Editor: Wawan Akuba
TRIBUN
Vide viral pengusiran di masjid hingga dapat ulasan negatif di google maps. 

TRIBUNGORONTALO.COM -– Ketua Takmir Masjid Al-Ikhlas di Kampung Mendungan, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Ahmad Muzayyin, memberikan klarifikasi penting terkait munculnya sejumlah ulasan negatif di Google Maps.

Ulasan tersebut menyoroti dugaan tindakan kurang menyenangkan yang dilakukan oleh salah satu anggota takmir, termasuk teguran keras kepada jemaah hingga pengusiran.

Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah penggunaan handphone (HP) oleh jemaah saat berada di dalam masjid.

Muzayyin menjelaskan bahwa aturan mengenai HP sebenarnya sudah jelas dan tertulis di area masjid, namun kemungkinan beberapa jemaah belum sempat membacanya.

Imam masjid biasanya hanya menunjuk tulisan tersebut sebagai pengingat.

“Penggunaan HP untuk membaca Al-Qur'an diperbolehkan, tetapi kami meminta agar suara tidak terlalu keras agar tidak mengganggu jemaah lain yang sedang melaksanakan salat sunnah,” ujar Muzayyin, Jumat (27/9/2024).

Muzayyin juga menanggapi ulasan terkait keberadaan anak-anak di masjid.

Ia menyatakan bahwa jemaah di masjid tersebut sudah terbiasa dan anak-anak telah dikondisikan agar tidak mengganggu.

Imam, lanjutnya, justru sangat peduli pada anak-anak, bahkan menyarankan agar mereka dilibatkan dalam salat, meski harus dibangunkan atau digendong.

Terkait pakaian jemaah yang memakai kaos, Muzayyin menjelaskan bahwa tidak ada larangan, namun dianjurkan mengenakan pakaian yang lebih baik dan rapi untuk meningkatkan kesempurnaan ibadah.

“Imam hanya mengingatkan agar berpakaian lebih sopan. Bahkan kami menyediakan kemeja di masjid bagi yang membutuhkannya,” jelasnya.

Menyikapi permasalahan ini, Muzayyin menyatakan bahwa pihak pengurus akan segera melakukan evaluasi internal.

Ia berjanji akan mengingatkan jemaah dengan cara yang lebih baik dan sopan. 

“Kami berterima kasih atas kritik yang diberikan. Ini akan menjadi bahan perbaikan bagi kami dan pengurus takmir lainnya,” katanya.

Di akhir pernyataannya, Muzayyin menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah yang merasa kurang nyaman dan berharap isu ini tidak diperpanjang, agar tidak terjadi gesekan antar umat yang bisa merugikan Islam.

Dengan sikap terbuka terhadap kritik, diharapkan suasana ibadah di Masjid Al-Ikhlas dapat terus kondusif dan harmonis bagi seluruh jemaah.(*)
 
 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved