Profil Tokoh Gorontalo
Profil Lengkap Herson Taha, Pelatih Asal Gorontalo yang Sudah Jadi Atlet Profesional Sejak SMA 90-an
Menurut asisten pelatih, Herson Taha memang sudah dalam kondisi sakit sejak dari Gorontalo. Namun dedikasinya dan demi memberi support ke atlet, ia re
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Pelatih sepak takraw kawakan, Herson Taha, menghembuskan nafas terakhirnya di Aceh pada Sabtu (14/9/2024) dini hari.
Sehari sebelumnya ia sukses membawa Tim Sepak Takraw Gorontalo meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Kematian Herson menjadi pukulan berat bagi Gorontalo, terutama bagi para atlet dan masyarakat yang menghargai kontribusi besar sang pelatih.
Herson, yang telah lama dikenal sebagai sosok pelatih berprestasi, dikabarkan mengalami penurunan kondisi kesehatan sejak masih berada di Gorontalo.
Wakil Ketua KONI Provinsi Gorontalo, Maman Diajakaria, mengungkapkan bahwa Herson sudah merasa kurang sehat sebelum keberangkatan ke PON.
"Beliau memang sudah merasa kurang enak badan saat di Gorontalo. Tapi dia memaksa agar ikut mengawal timnya," ujar Maman kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (14/9/2024).
Saat tiba di lokasi pertandingan di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, kondisi Herson semakin memburuk hingga harus dibantu dengan kursi roda dan infus.
Meski dalam kondisi kritis, dedikasinya untuk mendampingi tim tak pernah surut.
Bahkan, di momen bersejarah saat anak asuhnya berhasil meraih medali emas, Herson tetap hadir di lapangan meski harus duduk di kursi roda.
Momen ini diabadikan dan menjadi kenangan terakhir sang pelatih bersama timnya.
"Pak Herson mendampingi timnya dalam keadaan terpasang infus dan duduk di kursi roda saat mereka berhasil meraih emas," lanjut Maman, mengingat betapa besar semangat dan dedikasi Herson hingga akhir hayatnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.