Viral Gorontalo
Viral Video Dua Pria Marah-marah di RSUD Aloe Saboe Gorontalo, Ternyata Ini Penyebabnya
Beberapa waktu lalu beredar video pegawai marah-marah kepada pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloe Saboe
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Beberapa waktu lalu beredar video dua pria marah-marah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloe Saboe Kota Gorontalo.
Dua pegawai itu berteriak di depan Kantor RSUD Aloe Saboe di jalan dr Aloe Saboe, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo.
Video rekaman itu memperlihatkan pegawai RS Aloe Saboe bernama Garin dan Husein berulang kali menyebut 'nama saya sudah rusak'.
Kata itu diucapkan Garin dalam logat Gorontalo. Keduanya nyaris beradu fisik dengan pegawai RS Aloe Saboe.
Setelah ditelusuri, insiden itu diduga terjadi pada 20 Agustus 2024.
Saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Garin menyebut dirinya sangat menyayangkan perbuatannya di RSUD Aloe Saboe.
Ia pun meminta maaf kepada masyarakat Gorontalo.
"Kepada masyarakat Kota Gorontalo, secara pribadi saya sampaikan permohonan maaf saya. Apapun alasannya tindakan itu tidak dibenarkan," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Senin (2/9/2024).
Garin lantas mengungkap penyebab dirinya meluapkan emosi kala itu.
Menurutnya, ia menuntut janji yang tidak ditepati oleh pihak rumah sakit.
Awalnya Garin diminta oleh pihak rumah sakit untuk mencarikan rumah dan mobil kontrak untuk kebutuhan dokter tamu spesialis bedah jantung.
Garin bersama temannya, Husein diinisiasi sebagai penghubung antara rumah sakit dan pemilik rumah kontrak atau rental.
"Dari pihak RS kalau sudah dapat langsung dibayarkan, tapi setelah saya dapat, pembayaran belum bisa dilakukan, akhirnya saya melakukan klarifikasi kepada pemilik rumah dan rental," jelasnya.
Setelah itu Garin mendapatkan informasi bahwa pihak rumah sakit membatalkan untuk menyewa mobil rental.
Akhirnya ia melakukan konfirmasi, namun pihak rumah sakit membantah hal tersebut.
Garin diminta untuk menahan mobil rental sebagai cadangan apabila mobil dinas yang disiapkan untuk sang dokter tak jadi dipinjamkan.
Akhirnya, Garin mengikuti perintah tersebut dan menjelaskan keadaannya kepada pihak rental.
Kendatipun pihak rental sudah tidak menyewakan mobil tersebut kepada orang lain demi RSUD Aloe Saboe.
"Saya dapat informasi bahwa mobil rental ini d-cancel, saya konfirmasi ke manajemen rumah sakit, katanya jangan dulu di-cancel," ucap Garin.
Garin menuruti semua perintah manajemen RSUD Aloe Saboe.
Namun setelah mobil rental ditahan dua hari, pihak RSUD Aloe Saboe meminta untuk mengembalikan karena tidak jadi disewa.
Garin pun menjelaskan kepada pihak Rental bahwa apabila mobil rental sudah keluar dari garasi, pihak penyewa wajib membayar Rp1 juta.
Hal itu karena mobil sempat tertahan selama dua hari.
"Pihak rental meminta agar membayar dua hari tersebut karena sudah keluar garasi dan ditahan dua hari dengan biaya per hari Rp500 ribu," tuturnya.
Hal serupa juga terjadi di rumah kontrak yang telah dicarikan oleh Garin. Namun pembayaran terus tertunda dari pihak Rumah Sakit.
Padahal Garin mengikuti semua apa yang diperintahkan oleh RS Aloe Saboe.
Karena tak kunjung mendapatkan kejelasan pembayaran dari pihak RS, Garin mengaku kepada pihak pemilik rumah sewaan.
Akhirnya pada 20 Agustus 2024, Garin bersama temannya Husein meluapkan kemarahannya kepada pihak manajemen RSUD Aloe Saboe.
Setelah insiden itu, pihak RSUD Aloe Saboe lantas melunasi biaya kesepakatan pada Kamis (22/8/2024). Sementara mobil rental belum terbayarkan.
"Hingga saat ini mobil rental dua hari itu belum dibayarkan, nama saya sudah rusak," jelasnya.
Aksi kemarahan Garin dan Husein di RSUD Aloe Saboe sempat direkam oleh salah satu pegawai lain.
Kata Garin, videonya viral hingga terdengar di telinga Pj Wali Kota Gorontalo Ismail Madjid dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
Akhirnya Ismail dan BKD Kota Gorontalo mendatangi RS Aloe Saboe untuk meminta keterangan dari kedua belah pihak.
Semua pihak terlibat diundang, Garin pun menjelaskan kejadian sebenarnya kepada PJ Walikota, Ismail Madjid.
"Setelah saya jelaskan pak Pj Wali Kota bilang kalau pegawai sudah melakukan seperti itu, berarti sudah terlalu sabar, tertekan, banyak beban sehingga diluapkan," kata Garin menirukan ungkapan PJ Walikota.
Baca juga: Harta Kekayaan Gusnar Ismail dan Idah Syahidah, Sosok Calon Kepala Daerah Provinsi Gorontalo
Pihak Rumah Sakit Angkat Bicara
Plt Direktur RS Aloe Saboe Gorontalo, Muhammad Kasim, mengatakan kejadian itu hanya selisih paham belaka.
"Jadi ada dua pegawai yang salah paham, kejadiannya di depan ruang tata usaha, jadi bukan di ruang pelayanan pasien," ucapnya.
Bagi Muhammad Kasim, siapapun yang bersalah, ia akan menerapkan aturan kepegawaian.
"Mereka sudah bertemu dan sudah berdamai, sudah tidak ada lagi masalah di antara mereka," tuturnya.
Lebih lanjut, Kasim menjelaskan rumah kontrakkan dimaksud sudah dibayar oleh pihak RS Aloe Saboe.
Namun untuk mobil sewaan tidak dibayar karena tidak pernah dipakai.
"Karena tidak jadi digunakan, karena dokter tamu yang akan kita berikan fasilitas mobil itu sudah menggunakan fasilitas mobil direktur," ucapnya.
"Saya kan kebetulan Plt di sini, secara definitif sudah punya mobil dinas, maka mobil direktur diberikan kepada dokter tamu," tambahnya.
"Karena proses sewa menyewa itu ada kontrak antara dua belah pihak karena menggunakan uang rumah sakit," tegasnya
Selain itu, Kasim juga menjelaskan kedatangan Pj Walikota Gorontalo ke RS Aloe Saboe merupakan kunjungan rutin.
"Pada kunjungan itu saya menjelaskan kejadian yang terjadi di Rumah Sakit termasuk yang ada dalam video viral tersebut," tandasnya.
(TribunGorontalo.com/Arianto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.