Anak Keracunan Makanan
BPOM Gorontalo Ungkap Penyebab Anak Keracunan Makanan di Pesta Ulang Tahun
Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo telah mengeluarkan hasil uji lab sampel makanan pada Selasa (13/8/2024).
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo telah mengeluarkan hasil uji lab sampel makanan pada Selasa (13/8/2024).
"Jadi atas kasus kemarin, teman-teman kita di laboratorium sudah mengambil sampel dan melakukan uji lab," kata Stepanus Simon Sesa, Kepala BPOM Gorontalo saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com.
Ia mengatakan, keracunan disebabkan pengolahan makanan dan sanitasi kurang baik.
Stepanus menyebut makanan dikonsumsi para korban mengandung bakteri ekoli.
BPOM sebelumnya telah menerima dua sampel makanan yakni mie basah dan mie goreng.
"Kami kemudian melakukan uji dengan menggunakan dua parameter, yaitu bacilus dan ekoli," beber Eka Putri, Penyelia Lab Mikrobiologi BPOM Gorontalo.
Dari dua parameter itu, terdapat satu sampel terdeteksi bakteri ekoli.
Sementara parameter bacilus kedua sampel menunjukan hasil negatif.
Eka menyebut tidak ada indikasi bahan berbahaya dari kandungan mie.
Penyebab utamanya hanya proses pengelolahan mie kurang baik.
Hasil uji lab itu keluar setelah sepekan pasca terjadinya keracunan makanan di Kota Gorontalo.
Baca juga: 7 Korban Keracunan Makanan di Kota Gorontalo Kini Sudah Kembali ke Rumah Masing-masing
Diberitakan sebelumnya, tujuh anak-anak dan satu orang dewasa di Kota Gorontalo.
Mereka mengalami keracunan setelah memakan mie pada acara ulang tahun.
Insiden terjadi di Kelurahan Biawu, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo pada Senin (5/8/2024) malam.
Menurut Maryam Tanju, ibu dari korban berusia delapan tahun, mengaku anaknya tiba-tiba muntah sepulang dari acara ulang tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.