HUT RI di Gorontalo

Pria Asal Garut Ini Konsisten Jualan Bendera Merah Putih di Gorontalo Setiap Tahun

Pria paruh baya ini meninggalkan kampung halamannya di Jawa Barat pada Kamis, (18/7/2024) dan mulai berjualan di ruas jalan Raja Eyato, Kecamatan Kota

|
FOTO: Prailla Libriana, TribunGorontalo.com
Penjual bendera di Gorontalo, Jumat (02/8/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Ujang (63), seorang pria asal Garut, Jawa Barat, telah menjalani profesi sebagai penjual bendera merah putih di Kota Gorontalo.

Ia dikenal sebagai penjual bendera tertua yang berasal dari Garut dan konsisten jualan di Gorontalo.

Ujang memulai usaha jualan bendera ini pada tahun 2014, saat usianya menginjak 53 tahun.

Baca juga: Jauh-jauh dari Bandung Jualan Bendera Merah Putih di Gorontalo Ngeluh Omset Turun Tajam

Dengan tekad dan keyakinan yang kuat, ia terbang sendiri ke Gorontalo.

"Dulu mah yakin saja, rezeki kan tidak tau ada di mana," ujar Ujang kepada TribunGorontalo.com, Jumat (2/8/2024).

Pria paruh baya ini meninggalkan kampung halamannya di Jawa Barat pada Kamis, (18/7/2024).

Baca juga: Jauh-jauh dari Bandung Jualan Bendera Merah Putih di Gorontalo Ngeluh Omset Turun Tajam

Ia mulai berjualan di ruas jalan Raja Eyato, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo pada Sabtu (20/7/2024).

Menurut Ujang, waktu sebulan cukup untuk meraup keuntungan dari penjualan bendera. "Insya Allah tanggal 15 atau 16 Agustus balik," lanjutnya.

Bendera yang dijual Ujang bukanlah miliknya sendiri, melainkan milik seorang bos dari Bandung.

Bendera tersebut diproduksi di Bandung, pusat tekstil di Indonesia.

Harga bendera yang dijual Ujang bervariasi, tergantung ukuran, mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 350 ribu.

Keuntungan yang ia ambil berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu per bendera.

Saat ini, bendera ukuran sedang paling digemari oleh masyarakat, terutama oleh pengendara bentor dan warga yang ingin memasang bendera di depan rumah.

Namun, Ujang mengungkapkan bahwa penjualan bendera menurun sejak pandemi COVID-19.

"Kalau tidak salah tahun 2021 atau 2022 itu, memang menurun sekali setelah corona," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved