Human Interest Story

Cerita Sapira Umuri jadi Tukang Sapu Jalanan demi Nafkahi Keluarga, Berharap Dapat Pekerjaan Layak

Sapira Umuri (48) menceritakan kondisi ekonomi keluarganya. Saat ini, Sapira hanya bisa mengandalkan upah sebagai tukang sapu jalan.

|
Penulis: Rahman Halid | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Rahman
Sapira Umuri menceritakan kondisi ekonomi keluarganya 

TRIBUNGORONTALO.COM, Pohuwato – Sapira Umuri (48) menceritakan kondisi ekonomi keluarganya.

Saat ini, Sapira hanya bisa mengandalkan upah sebagai tukang sapu jalan.

Kehidupan mereka semakin sulit setelah cucunya, Mohamad Saputra Nento, meninggal dunia karena hanyut di saluran irigasi.

Disamping itu, Anak Sapira, Novitas Tino (23) tidak memiliki pekerjaan tetap.

Terlebih Novitas Tino telah ditinggal suaminya.

Tanpa ada sumber penghasilan lain, Sapira harus banting tulang bekerja di usinya memasuki kepala 5.

"Setelah suaminya pergi, beban hidup kami semakin berat," paparnya.

Upah Sapira diatur sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

Baca juga: Sapira Umuri Cerita Detik-detik sebelum Bayi 4 Tahun Tewas di Irigasi Desa Buntulia Tengah Gorontalo

Meskipun hidup dalam keterbatasan, Sapira tetap berusaha kuat demi keluarga kecilnya.

"Kami hanya bisa berharap ada bantuan atau pekerjaan yang lebih baik agar kami bisa hidup lebih layak," tutupnya.

Diketahui sebelumnya, cucu Sapira, Mohamad Saputra Nento (4) ditemukan tenggelam di saluran irigasi.

Sapira begitu berat menghadapi cobaan itu.

"Mohamad adalah cahaya hidup kami. Kepergiannya sangat menyakitkan, terutama bagi Novitas yang sudah ditinggalkan suaminya dan sekarang kehilangan anak satu-satunya,"ungkapnya.

 

Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved