Banjir di Kota Gorontalo
Pengakuan Warga Pengungsi Banjir di SDN 38 Hulonthalangi Gorontalo, Sering Kekurangan Air Mineral
Banjir kembali melanda Kota Gorontalo pada Minggu (7/7/2024). Warga pun berbondong-bondong mendatangi SDN 38 Hulonthalangi.
Penulis: Rafiqatul Hinelo | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Banjir kembali melanda Kota Gorontalo pada Minggu (7/7/2024).
Warga pun berbondong-bondong mendatangi SDN 38 Hulonthalangi.
Hujan berintensitas lebat mengguyur wilayah Kota Gorontalo pada Sabtu (6/7/2024) malam hingga dini hari.
Sejumlah wilayah terdampak curah hujan tinggi tersebut. Salah satunya di kawasan Jalan Puncur, Kelurahan Bugis, Kecamatan Dumbo Raya.
"Air mulai naik saat mendekati waktu Subuh," ungkap Reni Dunggio (49) kepada TribunGorontalo.com, Minggu (7/7/2024).
Kata Reni, ia dan keluarganya datang mengungsi di SDN 38 Hulonthalangi pada sekira pukul 5.00 Wita.
"Rata-rata kami datang saat kisaran waktu Subuh," ucapnya.
Setiba di SDN 38 Hulonthalangi, sambung Reni, pihak sekolah menjamu mereka dengan makanan, berupa bubur.
"Alhamdulillah saat tiba di sini, kami dengan kondisi yang basah kuyup, disuguhkan bubur oleh pihak sekolah," ungkapnya.
Namun memang, hal yang masih belum terpenuhi dengan maksimal di lokasi pengungsian adalah air mineral untuk pengungsi.
"Cuma yang kurang itu air minum, dari dua kali banjir sebelumnya juga begitu, kekurangan air minum," tukas Reni.
Pada banjir kali ini, sejak warga mengungsi, telah dilakukan pendataan dari dinas pemerintahan terkait.
Namun hingga TribunGorontalo.com melakukan pemantauan pada sekira pukul 12.52 Wita, penyaluran makanan dan logistik untuk pengungsi belum terlihat.
"Mereka sudah mendata, tapi sampai sekarang belum menerima bantaun makanan," ucap Reni.
Selain makanan bubur dari pihak sekolah, para pengungsi sempat menerima bantuan dari masyarakat setempat, berupa makanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.