Viral Internasional

Netizen Curhat di Fb karena Bayar 1 Dolar untuk Satu Cangkir Air Hangat

"Belakangan ini, harga telah naik tajam dan semua orang tahu bahwa tagihan air dan listrik telah meningkat," kata penjual makanan tersebut, menambahka

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Protes netizen gara-gara air panas seharga $1. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Seorang netizen marah-marah di media sosial Facebook karena masalah secangkir air hangat. 

Netizen bernama Ng Ai Kheng itu meluapkan pengalamannya setelah mengunjungi Kaffe & Toast di Rumah Sakit Umum Sengkang.

Ng Ai Kheng mengaku, jika dirinya harus bayar sebesar $1 hanya untuk secangkir air hangat yang diambil dari keran. 

Ia pun terkejut dengan harga yang dilihatnya di tagihan. Menurutnya, jumlah itu tidak etis lantaran hanya secangkir air hangat. 

"Seseorang perlu bersuara. Saya pribadi merasa bahwa harga seperti ini tidak seharusnya menjadi patokan bagi yang lain untuk diikuti. Ini menetapkan preseden untuk inflasi yang tidak wajar," tulisnya di FB seperti dikutip dari AsiaOne, Senin (10/6/2024). 

Dalam unggahannya, ia meletakan struk belanja bersama struk untuk secangkir air tersebut di samping struk lain untuk pesanan kopi-c dan teh-o.

Kopi-c seharga $2.20 sementara teh-o seharga $2 , yang tidak jauh berbeda dengan jumlah yang dibayarkan Ng untuk airnya.

Di kolom komentar, beberapa orang mendukung Ng dan mengatakan bahwa 1 terlalu mahal. Beberapa mengatakan bahwa 50 sen adalah jumlah yang lebih masuk akal.

Namun, seorang netizen menunjukkan bahwa meskipun $1 bisa dianggap mahal, biaya tersebut bukan hanya untuk air itu sendiri, tetapi juga untuk faktor lain seperti gaji karyawan kafe dan biaya mencuci piring.

Tidak bermaksud menaikkan harga

Kaffe & Toast Menanggapi pertanyaan dari AsiaOne, direktur Kaffe & Toast, Jack Poon, mengatakan bahwa kafe tersebut dulu mengenakan biaya 50 sen untuk air keran, tetapi meningkatkannya menjadi 1 pada bulan April tahun ini.

Dia menjelaskan bahwa mereka mengenakan biaya untuk air sehingga pelanggan yang tidak ingin memesan kopi, teh, atau item menu lainnya tetap bisa menggunakan ruang kafe dan mendapatkan "pengalaman penuh".

"Niat asli kami adalah memberi pelanggan pilihan biaya rendah untuk dapat menikmati kafe. Air mereka juga disajikan dalam cangkir dan tatakan porselen kami."

Poon juga berbagi bahwa di masa lalu, beberapa pelanggan hanya memesan air dan "menyalahgunakan sistem" dengan duduk di kafe selama berjam-jam.

Ini pada akhirnya mempengaruhi pelanggan lain yang ingin makan di tempat mereka.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved