Kabar Internasional

Uni Eropa Desak Israel dan Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata dari Presiden AS Joe Biden

Menegaskan bahwa terlalu banyak nyawa sipil yang hilang. Gencatan senjata yang bertahan lama sangat dibutuhkan untuk memastikan perlindungan warga sip

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Sipa photo via AP Images
Seorang pengunjuk rasa memegang tanda bertuliskan, “Gencatan Senjata Sekarang,” pada demonstrasi yang menyerukan gencatan senjata segera dalam perang di Gaza, di Munich, Jerman, 11 November 2023. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Uni Eropa mendesak Israel dan Hamas untuk menerima proposal gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden untuk Gaza.

"Uni Eropa memberikan dukungan penuh terhadap peta jalan komprehensif yang disampaikan oleh Presiden Biden, yang akan mengarah pada gencatan senjata yang bertahan lama di Gaza, pembebasan semua sandera, dan peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza," pernyataan Uni Eropa yang dirilis sejak Selasa (4/6/2024). 

Dalam pernyataan tersebut, Uni Eropa juga menyoroti situasi kemanusiaan yang katastrofik di Gaza. 

Menegaskan bahwa terlalu banyak nyawa sipil yang hilang. Gencatan senjata yang bertahan lama sangat dibutuhkan untuk memastikan perlindungan warga sipil.

Terutama untuk pembebasan semua sandera yang tanpa syarat dan segera, dan untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza.

 

"Mengingat krisis kemanusiaan yang semakin dalam. Perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah adalah kepentingan kedua belah pihak, kawasan secara keseluruhan, serta secara global," tegas jubir Uni Eropa

Dalam konteks ini, Uni Eropa siap untuk berkontribusi pada kebangkitan proses politik untuk perdamaian yang abadi dan berkelanjutan berdasarkan solusi dua negara.

Juga Uni Eropa akan mendukung upaya internasional yang terkoordinasi untuk membangun kembali Gaza.

Proposal yang dijelaskan oleh Biden pada hari Jumat lalu ini, mencakup kesepakatan tiga fase yang akan berakhir dengan proses multi-tahun untuk membangun kembali enklave pantai yang rusak parah dan pengembalian semua sandera, hidup maupun mati, yang ditahan di Gaza.

Fase pertama akan dimulai dengan gencatan senjata selama enam minggu, di mana putaran pertama sandera yang ditahan di Gaza akan dibebaskan, termasuk wanita, orang tua, dan yang terluka, dengan imbalan pembebasan yang menurut Biden akan berupa "ratusan" tahanan Palestina.

Pasukan Israel juga akan ditarik dari apa yang disebut pejabat senior pemerintahan Biden sebagai "area padat penduduk."

Jenazah beberapa sandera yang telah meninggal juga akan dikembalikan, dan warga sipil Palestina akan diizinkan kembali ke rumah dan lingkungan mereka di seluruh Gaza, termasuk di utara, di mana Israel telah menerapkan pembatasan. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved