Berita Nasional
Mundurnya Bambang-Dhony dari Proyek IKN, karena Target Ambisius dan Beban Berat?
Di tengah situasi tersebut, Trubus menduga, Bambang dan Dhony dihadapkan pada pilihan pahit: mundur atau menerima tekanan.
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- Pengunduran diri Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggemparkan publik.
Spekulasi beredar, benarkah target ambisius dan beban berat menjadi penyebabnya?
Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, angkat bicara.
Menurutnya, mundurnya Bambang dan Dhony erat kaitannya dengan target pembangunan IKN yang dinilai tidak realistis.
"Target yang ambisius ini diperparah dengan mayoritas pembiayaan yang bersumber dari APBN," ungkap Trubus dalam program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV.
BACA JUGA:
Polwan "Agak Lain", Dua Kali Ketahuan Selingkuh dengan Sesama Polisi, Suami Kapok Beri Maaf
Pembunuhan Anak Gadis 9 Tahun di Bekasi Jabar, Pelaku Sering Pantau Korban saat Bermain
Pembebasan lahan yang terhambat dan minimnya investor menambah beban mereka.
"Tekanan untuk mengebut pembangunan dari Kementerian PUPR, dengan target penyelesaian infrastruktur di sekitar Istana Kepresidenan untuk 17 Agustus, semakin memperparah keadaan," imbuhnya.
Di tengah situasi tersebut, Trubus menduga, Bambang dan Dhony dihadapkan pada pilihan pahit: mundur atau menerima tekanan.
"Keputusan mundur adalah pilihan logis dan satu-satunya bagi mereka," tegasnya.
Lebih lanjut, Trubus menekankan pentingnya mencari pengganti sepadan untuk mengembalikan kepercayaan investor.
Namun, dia pesimis Jokowi mampu menemukan figur ideal mengingat masa jabatannya yang singkat.
"Kepemimpinan Pak Jokowi tinggal beberapa bulan lagi. Dengan anggaran Rp 75 triliun yang sudah terpakai, tapi infrastruktur masih jauh dari harapan, saya pesimis IKN akan terwujud sesuai target," pungkas Trubus.
Sebelumnya, Mensesneg, Pratikno mengumumkan bahwa Bambang dan Dhony mengundurkan diri sebagai Kepala dan Wakil Otorita IKN pada Senin kemarin.
Pratikno menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima surat pengunduran diri dari Dhony yang disusul surat pengunduran dari Bambang.
Baca juga: Pesan Cristiano Ronaldo untuk Kylian Mbappe sang Pemain Anyar Real Madrid
“Beberapa waktu lalu Pak Presiden menerima surat pengunduran diri dari Wakil Kepala Otorita IKN, Pak Dhony Rahajoe. Kemudian beberapa waktu berikutnya Pak Presiden juga menerima surat pengunduran diri dari Pak Bambang Susantono,” kata Pratikno dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta
Keputusan pengunduran Bambang dan Dhony, kata Pratikno, pun diterima oleh Jokowi dengan meneken keputusan presiden terkait pemberhentian mereka sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN.
“Pada hari ini telah terbit Keputusan Presiden (Keppres) tentang Pemberhentian Pak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN dan Pak Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN. Disertai dengan ucapan terimakasih atas pengabdian beliau berdua,” tuturnya.
Pasca mundur, Bambang disebut memiliki tugas baru yang telah diperintahkan oleh Jokowi.
Adapun tugas baru tersebut yaitu membantu langsung Presiden dalam memperkuat kerja sama internasional untuk percepatan pembangunan IKN.
"Pak Bambang Susantono akan diberi penugasan baru, membantu langsung Bapak Presiden untuk memperkuat kerja sama internasional bagi percepatan pembangunan IKN," ujar Pratikno dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Kompas.com.
Di sisi lain, jabatan yang sempat diemban Bambang bakal dijabat oleh Menteri PUPR, Bambang Hadimuljono sebagai Plt.
Sedangkan, jabatan Dhony sementara diemban oleh Wakil Menteri (Wamen) ATR/BPN, Raja Juli Antoni. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.