Gorontalo Terkini
Tiga Kecamatan di Bone Bolango Gorontalo Rupanya tak Memiliki Pasar Tradisional
Lebih lanjut, Armin mengungkapkan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bone Bolango menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pasar se
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Bone Bolango -- Meskipun terdapat 15 pasar aktif yang tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, tiga wilayah masih belum memiliki pasar tradisional.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bone Bolango, Armin Biri, kepada TribunGorontalo.com, Jum'at (31/5/2024).
"Total ada 18 pasar, cuman yang lain ini tiga pasar belum ditetapkan sebagai pasar," ungkap Armin.
Tiga kecamatan yang dimaksud adalah Pinogu, Bulango Ulu, dan Bulango Utara.
Ketiadaan pasar tradisional di wilayah ini dikhawatirkan dapat menyulitkan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok.
Meskipun demikian, Armin menuturkan bahwa masyarakat di dua kecamatan tersebut dapat berbelanja di pasar tradisional terdekat di kecamatan lain.
"Pasar-pasar itu juga terakhir di renovasi 2023 kemarin, sementara untuk tahun ini belum ada, disesuaikan dengan anggaran," ujarnya.
Armin menambahkan bahwa para pedagang di pasar Bone Bolango diwajibkan untuk menyetorkan retribusi kepada pemerintah daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Retribusi mereka pastinya ada, sesuai perda itu bervariasi ada Rp6 ribu ada juga Rp7 ribu per satu kali pasar, itu untuk pedagang," jelasnya.
"Untuk kios retribusi per bulan, Rp100 ribu," tambahnya.
Lebih lanjut, Armin mengungkapkan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bone Bolango menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pasar sebesar Rp 500 juta per tahun.
"Kita ada target, dari segi pasar itu kita ditargetkan Rp500 juta per tahun," jelasnya.
Namun, target ini diakui Armin sering kali tidak tercapai karena penurunan jumlah pedagang di pasar tradisional.
"Penyebabnya kemarin covid-19, terus sekarang juga kan masyarakat lebih suka makanan siap saji, belanja online sehingga berdampak pada ekonomi pedagang," tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.