Banjir Kabupaten Gorontalo
Gara-gara Banjir Bandang, Warga Kabupaten Gorontalo Malam Ini Terpaksa Tidur di Atas Kursi
Banjir yang terjadi sejak sore tadi telah merendam belasan rumah di Hepuhulawa. Is dan keluarganya harus berjibaku membersihkan lumpur sejak sore hari
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Limboto -- Is Ibrahim, seorang warga Kelurahan Hepuhulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, terpaksa tidur di atas kursi yang dilapisi lumpur.
Hal ini terpaksa dilakukan karena rumahnya masih terendam lumpur akibat banjir bandang yang melanda wilayahnya.
Banjir yang terjadi sejak sore tadi telah merendam belasan rumah di Hepuhulawa. Is dan keluarganya harus berjibaku membersihkan lumpur sejak sore hari.
"Sudah dari sore tadi saya ini dan keluarga bersih-bersih," ungkap Is kepada TribunGorontalo.com.
Baca juga: 50 Personel BPBD dan Damkar Turun ke Lapangan, Evakuasi Warga dan Bantu Bersihkan Rumah
Saat banjir terjadi, Is tengah berada di dapur rumahnya. Segera setelah mengetahui adanya luapan air, ia bergegas menyelamatkan anak-anaknya dan mengevakuasi barang-barang berharga.
Namun, naas, kompor gas miliknya hanyut terbawa arus banjir.
"Saat ini belum makan, kompor sudah terbawa air," keluh Is.
Is pun mengungkapkan kekesalannya terkait masalah banjir yang kerap melanda wilayahnya.
"Dari dulu saya bilang, tanggulnya tolong ditambah," ujarnya.
Ia meminta agar pemerintah segera meninggikan tanggul di Sungai Bulota.
Diketahui, rumah Is terletak tepat di bibir Sungai Bulota, yang hanya dibatasi tanggul setinggi satu meter lebih.
Is dan keluarganya, yang terdiri dari tujuh orang, telah mendiami rumah tersebut sejak tahun 2020.
Saat ini, mereka masih fokus membersihkan lumpur dan kemungkinan besar akan tetap bertahan di rumah tersebut, meskipun harus tidur di atas kursi yang dilapisi lumpur.
"Baru mau tidur dimana, jadi mau tidak mau harus tidur di sini (kursi) saja," tutup Is. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.