Berita Kabupaten Pohuwato
Siswa SMAN 1 Marisa Gorontalo Dilarang Corat-coret Kemeja dan Konvoi saat Kelulusan
SMA Negeri 1 Marisa melarang para siswa mencorat-coret kemeja setelah pengumuman kelulusan pada Mei 2024.
Penulis: Rahman Halid | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, POHUWA – SMA Negeri 1 Marisa melarang para siswa mencorat-coret kemeja setelah pengumuman kelulusan pada Mei 2024.
Selain itu, konvoi juga ditiadakan oleh pihak sekolah.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Marisa, Zikran Punuh saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Kamis (25/04/2024)
Zikran Punuh menegaskan bahwa kegiatan corat-coret kemeja dan konvoi siswa dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai pendidikan.
Siswa yang terbukti melanggar larangan tersebut tidak akan diberikan surat berkelakuan baik dari pihak sekolah.
"Coret-coret dan konvoi ditiadakan. Bahkan ketika kedapatan tidak akan dikeluarkan surat berkelakukan baik dari pihak sekolah," ujarnya.
Kata Zikran, pihaknya berniat mengundang orang tua saat hari H pengumuman kelulusan nanti.
"Kan bersama orang tua. Pasti setelah menerima kelulusan mereka langsung balik istrahat balik bersama orang tua," tandasnya.
Zikrun menyampaikan proses penentuan kelulusan sementara di rapatkan.
"Memang telah banyak dibahas, hanya saja kemungkinan penentuan kelulusannya orang tua akan diundang bersama anak untuk menerima pengumuman hasil kelulusan," papar Zikran.
"Sesuai kelulusan akan kita umumkan tanggal 6 Mei," timpalnya.
Baca juga: Profil Dheninda Chairunnisa Caleg Termuda Gorontalo Peraih Suara Terbanyak DPRD Gorut Dapil Kwandang
Respons siswa
Zahra Saleh (18) siswa SMAN 1 Marisa memberikan dukungannya terhadap keputusan sekolah untuk menghapus tradisi tersebut.
Menurut Zahra, langkah tersebut merupakan hal yang positif untuk menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat Kabupaten Pohuwato.
"Kami mendukung keputusan sekolah karena tradisi corat-coret baju dan konvoi siswa sedikit menggangu lalu lintas dan ketertiban," jelas dia.
Zahra mengaku tak jarang setelah konvoi ada aktivitas nongkrong sembari meneguk minuman keras.
"Untuk kebaikan bersama, saya dukung keputusan dari sekolah," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
Ikuti saluran Tribun Gorontalo di WhatsApp: Klik DISINI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.