Korupsi di PT Timah

Sandra Dewi Malah Tebar Senyum Jalani Pemeriksaan Kejagung, Apakah Ini Bentuk 'Eccedentesiast'?

Mengenal istilah eccedentesiast, sikap menutupi kesedihan seperti yang dilakukan Sandra Dewi saat jalani pemeriksaan kasus korupsi di PT Timah.

Editor: Rafiqatul Hinelo
Tribunnews.com
Ekspresi Sandra Dewi jalani proses pemeriksaan Kejagung terkait kasus korupsi yang menjerat suaminya Harvey Moeis. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Mengenal istilah eccedentesiast, sikap menutupi kesedihan seperti yang dilakukan Sandra Dewi saat jalani pemeriksaan kasus korupsi di PT Timah.

Diketahui, suami Sandra Dewi terjerat kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Sandra Dewi kemudian ikut dipanggil untuk menjalani pemerikasaan Kejagung. 

Pada momen pemeriksaan tersebut, tampak Sandara Dewi tersenyum seperti tidak sedang menjalani proses pemeriksaan kasus korupsi.

Bahkan, Sandra Dewi juga memberikan gestur simbol cinta dengan tangannya, kepada awak media yang berada di lokasi pemeriksaan. 

Ekpresi ini jauh dari dugaan banyak warganet, yang mana mereka mengira Sandra Dewi akan tampak sedih dan merasa down.

Mengenal Eccedentesiast

Ekspresi Sandra Dewi saat menjalani pemeriksaan kasus korupsi PT Timah seperti menunjukkan sikap menutupi kesedihannya, atau dalam ilmu psikologi, dikenal dengan istilah eccedentesiast.

Eccedentesiast adalah istilah untuk seseorang yang gemar menutupi kesedihannya dengan senyuman. 

Istilah serupa dengan eccedentesiast adalah smiling depression. 

Mereka ingin terlihat kuat, tidak ingin terlihat bahwa sedang merasakan emosi negatif. 

Berikut simak alasan orang yang bersikap Eccedentesiast, melansir kampuspsikologi.com.

Alasan orang yang bersikap Eccedentesiast

1. Takut membebankan orang lain

Banyak orang merasa bahwa permasalahan yang dialaminya dapat membuat orang lain susah. Mereka memilih untuk menghadapi segala sesuatu dengan sendirinya. Oleh karena itu, mereka tidak ingin memberi tahu kesulitan yang sedang dihadapi kepada siapa pun agar orang lain tidak terbebani (GoodTherapy, 2020).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved