Penjual Curhat Lampu Botol Tumbilotohe Gorontalo tak Laku, Minyak Tanah Justru Laris

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Tradisi Tumbilotohe di Kota Gorontalo tahun ini tetap semarak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Namun, penjualan lampu botol justru menurun, padahal ini menjadi elemen penting dalam tradisi tersebut.

Iin Sutomo, seorang penjual lampu botol dan minyak tanah di Kota Gorontalo curhat soal penjualannya.

Ia mengungkapkan bahwa pendapatannya dari penjualan lampu botol tahun ini jauh berkurang dibandingkan tahun lalu.

"Sekarang sunyi, biasanya banyak yang beli, sekarang sisa sedikit," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com.

Baca juga: Boalemo Siap Pecahkan Rekor Tumbilotohe Gorontalo dengan 10.000 Lampu Botol di Ramadan 1445 H

Sementara itu, penjualan minyak tanah justru mengalami kenaikan. Harga minyak tanah pun naik dari Rp 15 ribu menjadi Rp 35 ribu per 1.5 liter.

"Minyak tanah laris karena banyak yang masih menggunakannya untuk tradisi Tumbilotohe," jelas Iin.

Iin sedih melihat tradisi menyalakan lampu botol di pada momen Tumbilotohe Gorontalo mulai ditinggalkan.

Banyak orang yang lebih memilih menggunakan lampu tumblr daripada lampu botol.

Baca juga: Partisipasi Pemilih di Kabupaten Gorontalo Meningkat, Gen Z Jadi Faktor Utama

"Orang-orang sekarang cuma pakai lampu tumblr. Padahal tradisi ini seharusnya dilestarikan dengan menggunakan lampu botol," tuturnya.

Iin berharap masyarakat Kota Gorontalo dapat kembali melestarikan tradisi Tumbilotohe dengan menggunakan lampu botol.

"Tradisi ini harus dilestarikan. Lampu botol itu ciri khas Tumbilotohe," imbuhnya.

Penurunan penjualan lampu botol ini menjadi pertanda bahwa tradisi Tumbilotohe terancam punah. Jika tidak dilestarikan, tradisi ini bisa hilang ditelan zaman.