Beras Gorontalo
Kabar Buruk! Beras Langka di Boalemo, Harga Melambung Rp 1 Juta per Koli
Berdasarkan pantauan TribunGorontalo.com, sebanyak 15 minimarket di Ibukota Bolaemo kehabisan stok beras.
Penulis: Nawir Islim | Editor: Wawan Akuba
"Caranya lainnya adalah kita pasok harga beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dari bulog ke pedagang," terang Rahmanto.
Selain harganya yang jauh lebih murah, upaya itu juga menjadi kompetitor masif ke pedagang lain demi stabilisasi harga beras.
"Jika di pasaran harganya Rp 17.300, maka kita hadir dengan harga Rp 10.900," rincinya.
Dengan begitu lanjutnya, pedagang akan sedikit menurunkan harga jualnya.
Rahmanto pun mengakui, Disperindag tak punya kewenangan untuk mengintervensi harga di pasaran.
"Kita hanya bisa subsidi, tapi yang namanya bulog sudah disubsidi dari sananya, ungkapnya.
Hingga saat ini harga beras di Kabupaten Gorontalo tak begitu signifikan kenaikannya, meski begitu, harga beras terus diupayakan kestabilannya.
Rahmanto juga membeberkan, meski stok beras lokal mengalami gagal panen akibat fenomena el-nino, namun saat ini, stok beras masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Bahkan di pasar Kayubulan, stok masih sangat banyak. Yang kami khawatir adalah dimana harga melambung tinggi dan kita tidak punya stok," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.