Beras Gorontalo
Update Harga Beras di Bone Bolango Gorontalo, Jumat 01 Maret 2024: Tembus Rp 16 Ribu per Kg
Kenaikan harga beras yang signifikan itu diakibatkan stok beras dan pasokan menipis. Hal itu membuat para pedagang harus memutar otak untuk mendapatka
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
Sebelumnya kenaikan harga beras membuat warga dan penjual makanan di Bone Bolango menjerit.
Pasalnya harga beras yang awalnya Rp720 ribu kini naik menjadi Rp780 ribu.
"Tergantung kualitas beras juga, bahkan ada yg sudah naik Rp800 ribu lebih," ungkap Penjual Makanan, Rafi Dali saat ditemui TribunGorontalo.com, Rabu (28/2/2024)
Ibu Rumah Tangga (IRT) itu juga mengatakan kenaikan beras berdampak besar pada jualan makannya, ia bingung bagaimana caranya mendapatkan untung jika bahan pokok terus naik.
"Bukan hanya beras, tapi juga bahan pokok lain seperti minyak," tururnya
Ia menjual berbagai jenis makanan olahan dari ikan dan ayam, namun ia enggan untuk menaikan harga makanan, karena hal tersebut akan berimbas ke pendapatannya selama ini.
"Saya tidak berani naikan harga makanan, nanti pelanggan saya lari, walaupun beras naik tapi saya akan upayakan supaya makanannya tidak naik," ucapnya.
Rafi juga menjelaskan hanya mengurangi sedikit porsi nasi yang diberikan, namun dengan harga yang sama. Bahkan Rafi haru menyimpan beberapa stok beras untuk keberlanjutan jualannya.
"Bisa bertahan sampai 10 hari kedepan munkin, berharap sebelum 10 hari, bisa segera turun harga beras," harapnya
Tak hanya itu, Wanita kelahiran Gorontalo itu juga mengatakan kenaikan beras ini juga memberatkan warga, terutama juga petani.
"Beras naik itu, petani juga susah," jelasnya
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Bone Bolango maupun Provinsi Gorontalo dapat menekan harga beras ini sampai normal kembali.
Pendapat serupa juga dilontarkan oleh warga Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila, Riri Hajamudin (39) mengatakan kenaikan beras menyusahkan warga menengah kebawah.
"Kasihan juga, apalagi mereka yang tidak punya uang makin kesusahan dapat beras," ucapnya
Menurut Riri, hal tersebut tidak bisa dibiarkan oleh pemerintah setempat, ia mendorong agar stakeholder bisa berbuat sesuatu agar bisa menekan kenaikan beras.
"Saya berpikir ini harus dinormalkan kembali, karena mengingat ini menyusahkan masyarakat banyak, ya semoga normal kembali," tandasnya (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.