Imlek Gorontalo
Masyarakat Gorontalo Sangat Menanti Barongsai di Cap Go Meh Nanti
Adalah Nina Lihawa (40) warga masyarakat Gorontalo yang melihat perayaan Cap Go Meh dengan Barongsai sebelum pandemi Covid-19.
Penulis: Andika Machmud | Editor: Wawan Akuba
Sementara Barongsai adalah tarian tradisional Tiongkok dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa.
Berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa, singa dianggap sebagai simbol keberanian, kekuatan, kebijakan dan keunggulan.
Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini dengan tujuan untuk mendatangkan keberuntungan, hal ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Qin sekitar abad ketiga sebelum masehi.
Baca juga: Komentar Pengamat Politik Gorontalo Hendra Yasin terhadap Quick Count Pilpres 2024
Kesenian Barongsai mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi.
Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi.
Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda hingga sekarang.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.