Pemilu Gorontalo 2024

Tahan Lapar saat Perhitungan Suara, Anggota KPPS Dengilo Gorontalo Pingsan di TPS

Diketahui pria itu bernama Nasrudin Mawali (44), warga setempat. Peristiwa itu terjadi ketika proses perhitungan suara yang dilakukan Nasrudin bersama

Penulis: Rahman Halid | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Situasi Puskesmas Dengilo, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Pohuwato -- Karena kelelahan, seorang pria anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pingsan di TPS 04 yang berada di Desa Karangetang, Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.

Diketahui pria itu bernama Nasrudin Mawali (44), warga setempat. Peristiwa itu terjadi ketika proses perhitungan suara yang dilakukan Nasrudin bersama petugas KPPS Lainnya, pukul 00:34 Wita, Kamis (15/02/2024).

Beruntung, pingsannya Nasrudin bisa ditangani lebih awal dengan dibawa ke Puskesmas Dengilo.

Baca juga: Pileg DPRD Provinsi Gorontalo: Fikram Salilama Caleg Golkar Unggul Sementara, Meyke Camaru Ketiga

Kejadian itu viral ketika di bagikan oleh salah satu akun facebook Mithaa Nihee dan mendapatkan beragam komentar dari pengguna Facebook.

Anggraini Paue (23) Perawat Puskesmas Dengilo mengatakan, memang benar malam itu petugas KPPS dibawa dipuskesmas Dengilo.

"Iya, kejadian itu lepas tengah malam, kami yang piket kedatangan petugas KPPS yang pingsan," tandasnya.

Saat itu lanjut Anggraini, kondisinya memprihatinkan, kejang-kejang, mulut berbusa sambil tidak sadarkan diri.

"Ketika diperiksa, memang sudah tidak sadarkan diri, kejang-kejang, mulutnya berbusa, sehingga seketika langsung kami bawa ke Unit Gawat Darurat (UGD)," pungkasnya.

Baca juga: Kris Wartabone Unggul Sementara Hitung Suara PDIP untuk DPRD Provinsi Gorontalo Dapil Bone Bolango

Setelah ditelusuri ungkap Anggraini, Nasrudin memang belum makan semenjak dimulai perhitungan suara pada sore hari.

"Dia belum makan ternyata. Bahkan dirinya belum sempat tidur sehari sebelum pemilihan," tuturnya.

Ditambah Nasrudin juga sudah cukup berumur menjadi petugas KPPS, sehingga faktor imun tubuh lemah adalah salah satu faktor penyebabnya.

"Dari semua petugas KPPS, Nasrudin yang paling tua. Itu juga faktor penyebabnya," ujarnya.

Nasrudin ditangani dua jam dengan memberikan oksigen dan obat terapi antasida. Beruntung Nasrudin bisa sadarkan diri dan sedikit kembali pulih.

"Kami tanggani selama dua jam, akhirnya dia kembali pulih dan langsung balik rumah dan tidak lagi melakukan perhitungan suara kembali," ucapnya. 

Sementara itu, Irma Tama (48) Petugas KPPS lainnya sekaligus teman Nasrudin, mengatakan kaget dengan kejadian yang menimpa Nasrudin.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved