Wisata Gorontalo

Puluhan Burung Air Asia Mulai Migrasi Tinggalkan Danau Limboto Gorontalo

Puluhan burung Air Asia perlahan mulai keluar bermigrasi dan meninggalkan Danau Limboto Gorontalo.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Herjianto
NGO Biodiversitas Gorontalo memantau burung Air Asia di Danau Limboto, Minggu (11/2/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Puluhan burung Air Asia perlahan mulai keluar bermigrasi dan meninggalkan Danau Limboto Gorontalo.

Kondisi ini dijelaskan Iwan Hunowu, Anggota NGO Biodiversitas Gorontalo (Biota).

"Terhitung bulan Agustus itu mereka datang. Bulan Maret adalah waktu mereka kembali ke utara. Saat ini bulan Februari, dan terpantau mulai ada yang bermigrasi ke arah utara," ucap Iwan Hunowu kepada TribunGorontalo, Minggu (11/2/2024).

Sejumlah organisasi lingkungan melakukan sensus burung air Asia bertajuk “Asian Waterbird Census (AWC)”.

AWC merupakan kegiatan tahunan di Gorontalo. Kegiatan ini menjadi bagian dari kegiatan internasional.

Penyelenggaran di Indonesia dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wetlands International Indonesia, Yayasan EKSAI, Burung Indonesia, Burungnesia dan Burung Laut Indonesia.

Asian Waterbird Census merupakan bagian dari International Waterbird Census (IWC) yang bersifat global, yaitu kegiatan tahunan dengan basis jaringan kerja yang bersifat sukarela.

Iwan Hunowu
Iwan Hunowu (FOTO: TRIBUNGORONTALO.COM/HERJIANTO)

Baca juga: Burung Migran Makin Jarang Muncul di Danau Limboto, Apa Penyebabnya?

Tujuan sensus untuk mendukung pemutakhiran data. Juga sebagai serta peningkatan kapasitas dan penyadartahuan publik tentang nilai penting burung air dan habitatnya di Indonesia.

Pada siang tadi, tercatat sejumlah spesies burung tengah beraktivitas di sekitar danau.

"Berdasarkan hasil pantauan tim, sejumlah spesies ada yang mendominasi populasinya," ungkap Iwan.

Dengan menggunakan spotting scope dan monokuler, jenis kuntul paling mendominasi. Jumlahnya sekitar 120 ekor. Jenis lainnya adalah Blekok Sawah dengan jumlah 50-60 ekor.

Tak hanya itu, beberapa spesies juga teridentifikasi keberadaannya yakni, Gagang Bayam, Kedidi Golgol, Layan-layang Batu, Raja Udang, Elang, Blambangan Kuning, Trinil, Kutilang dan lain-lain.

Iwan mengatakan, saat ini Biota telah berhasil mengabadikan sekitar 130 spesies burung yang ada di Danau Limboto.

"Kita telah melakukan pengamatan di beberapa tahun terakhir, jumlahnya itu sekitar 190 spesies," ungkapnya.

Sama dengan tahun kemarin, spesies yang teridentifikasi hari ini jenisnya sama.

Dengan melibatkan mahasiswa di beberapa kampus besar di Gorontalo, pendataan itu nantinya akan diserahkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Agar dikemudian hari, akan ada satu kebijakan yang pro atas kelestarian lingkungan, khususnya dalam menjaga sustainable aktifitas burung di Danau Limboto," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved