Wisata Gorontalo
Begini Rincian Hadiah ADWI yang Dipertanyakan Pengelola Wisata Religi Bubohu Gorontalo
Ketua kelompok sadar wisata (pokdarwis) Desa Bongo, Muhlis Panai, menjelaskan alokasi hadiah Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
Setelah pokdarwis menerima hadiah itu, selanjutnya dilakukan pembahasan dengan menghadirkan sejumlah pihak termasuk pengelola.
"Pak Yeti tidak hadir saat itu, yang ada hanya pak Hasan Rahim selaku pengelola wisata masjid kuba emas," kata Muhlis.
Sebelumnya, Yeti sang pengelola taman wisata religi Bubohu mempertanyakan hadiah ADWI.
Yeti mengaku tak kebagian hadiah ADWI.
Yeti Ma'ruf sesali tidak adanya transparansi atas hadiah Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Kepada TribunGorontalo.com, Yeti selaku pengelola meluapkan kekesalannya pada Minggu (28/1/2024).
Sebab menurutnya, hadiah dari ADWI tidak ada dikucurkan untuk perbaikan destinasi tersebut.
"Dan hadiahnya itu Rp 30 juta, tapi mana hasilnya?" tanya Yeti.
Muhlis pun menjawab,"Dari Rp 30 juta, Rp 20 juta kita belikan mesin sablon dengan perinciannya Rp 16,5 juta untuk mesin, dan Rp 3,5 juta untuk kebutuhan bahan-bahan sablon".
Baca juga: Pengelola Kecewa, Hadiah ADWI tak Sepenuhnya Mengalir ke Wisata Religi Bubohu Gorontalo
(Foto: Mesin sablon yang dibeli dari hadiah ADWI, harganya Rp 16,5 juta)
Mesin sablon diperuntukkan dalam hal pembuatan kaos merchandise bagi wisatawan yang datang berkunjung.
"Jadi manfaatnya jangka panjang, dan pembagian dari keuntunganya juga sudah jelas dalam perdes yang telah di susun sebelumnya," timpalnya.
Sebesar Rp 8 juta dialokasikan untuk membayar biaya pembersihan masjid kuba emas, saat diikutsertakan ADWI tahun 2021.
Muhlis menyebut bahwa biaya pembersihan itu sebelumnya masih berutang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.