Human Interest Story
Meski hanya Lulusan SD, Anies jadi ASN setelah Bekerja 22 Tahun di RS Aloei Saboe Gorontalo
Pria kelahiran 1983 ini mengaku tak punya kesempatan untuk menempuh pendidikan yang lebih lanjut. Pengalaman bekerja Anis tak perlu diragukan lagi.
Penulis: Prailla Libriana Karauwan | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- Anis Ismail, Koordinator Ruangan Jenazah hanya merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD).
Pria kelahiran 1983 ini mengaku tak punya kesempatan untuk menempuh pendidikan yang lebih lanjut. Pengalaman bekerja Anis tak perlu diragukan lagi.
Ia pernah menjadi pekerja buruh hingga menjadi petugas cleaning service di Rumah Sakit (RS) Aloei Saboe yang hanya dibayar Rp 200 ribu.
"Tahun 2002 saya mulai masuk ke sini (Aloei Saboe) jadi Cleaning Service," ujarnya kepada TribunGorontalo.com. Jumat, (26/1/2024).
Jika dihitung, dirinya sudah mengabdikan dirinya selama 22 tahun di Rumah Sakit Tertua di Gorontalo ini.
Anis bekerja pada saat RS Aloei Saboe masih berdiri di kawasan yang saat ini telah menjadi City Mall Gorontalo.
"Saya masuk itu masih di rumah sakit lama," tuturnya.
Pada 2004 saat perpindahan RSAS lama ke RSAS baru, Anis pun mengambil peran dalam proses perpindahan barang.
Anis mengatakan saat itu RSAS masih banyak pasien, tapi di satu sisi juga barang-barang harus segera di pindahkan.
"Jadi mau tidak mau saya harus ikut serta di situ," lanjutnya.
Pada saat RSAS yang baru diresmikan pada tahun 2005, saat itulah dirinya di angkat menjadi petugas evakuasi.
Tugasnya berjaga dan mengevakuasi pasien di saat terjadinya bencana. Ia juga bertugas dalam proses perpindahan pasien ke rumah sakit lain dalam kondisi daruta.
Anis diangkat menjadi anggota Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau ASN di tahun 2008.
Dirinya yang hanya menjadi tenaga honorer kala itu, kaget ketika dirinya di panggil oleh Bagian Kepegawaian untuk segera menghadap ke Kantor Badan Kepegawaian Daerah.
"Jelas kaget, saya ini honor tidak tau apa-apa langsung nama saya muncul," ujarnya.
Anis mengatakan bahwa dia tidak tahu mengenai pengangkatan tersebut. Dirinya kaget ketika dirinya di angkat PNS saat itu.
"Saya ini cuma lulusan SD, tidak mungkin diangkat jadi PNS," kenang ayah dari dua orang putrinya.
Sadar diri menjadi PNS, Anis pun ikut turun langsung mengevakuasi pasien pada saat corona muncul.
Dirinya menjadi petugas evakuasi hingga pada saat Covid-19 muncul pertama kali.
Anis yang saat itu sudah mengetahui tata cara maupun SOP dari vakuasi pasien, maka dirinya dipercayakan lagi tetap menjadi tenaga evakuasi pasien covid-19.
Hingga pengabdiannya dan kepribadian Anis, dirinya di angkat menjadi koordinator Ruangan Jenazah di RSAS pada tahun 2022.(*)
9 Tahun di Balik Jeruji, Hendritis Saleh Eks Kadis PUPR Gorontalo Merasa Lebih Dekat dengan Allah |
![]() |
---|
Kisah Cinta Napi Gorontalo, Ridwan Kalatif Menikahi Mantan Kekasih di Dalam Lapas |
![]() |
---|
Kisah Deasinta Rian Hepat, Guru Ngaji Tulus yang Tak Pernah Menghitung Upah |
![]() |
---|
Kisah Elma, Pedagang UMKM Asal Telaga Biru Gorontalo Jualan di CFD, Ini Menu yang Dijajakan |
![]() |
---|
Sosok Stenly Dani, Guru Seni Budaya di Gorontalo Nyambi Jadi Fotografer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.