Human Interest Story

Cerita Abdurrahman Akuba, Penjual Siomai di Gorontalo

Pasalnya dalam sehari Abdurrahman meraup omset atau keuntungan bersih sebanyak Rp 500 ribu, bahkan pernah diborong habis pembeli.

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO/ARIANTOPANAMBANG
Abdurrahman Akuba (46) penujuan Siomai asal Bulango Selatan, Bone Bolango 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Perjalanan usaha Abdurrahman Akuba (46) selama satu tahun berjualan Siomai keliling mulai membuahkan hasil mengejutkan.

Pasalnya Abdurrahman meraup omset atau keuntungan bersih sebanyak Rp 500 ribu dalam sehari, bahkan pernah diborong habis pembeli.

"Paling banyak Rp 600 ribu, kalau sepi Rp500 ribu," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Rabu (24/1/2024) sore.

Pria asal Ayula, Bulango Selatan, Bone Bolango itu menjual Siomai sapi dengan beberapa jenis di antaranya, Siomai biasa, Siomai tahu, Siomai besar isi telur dan Siomai isi tetelan.

Harganya pun sangat terjangkau, hanya seribu untuk Siomai kecil dan Rp 3,5 ribu untuk Siomai besar.

"Kalau yang besar itu beli Rp10 ribu dapat tiga siomai," ujarnya

Dagangan siomai Abdurrahman disukai banyak orang karena saus cocolan yang kental dan bercampur kacang.

Abdurrahman Akuba (46)Penjual Siomai 7788
Abdurrahman Akuba (46)Penjual Siomai

Abdurrahman berjualan di atas motor miliknya, ia sering berganti-ganti tempat ketika berjualan, hal itu dilakukan Abdurrahman karena sudah memiliki pelanggan tetap.

"Ada 3 tempat, satu di sini (Taman Kuliner Kalimadu) dari jam 3 sore sampai setelah magrib, satunya lagi di Alfamart Bengawan Solo (Bengsol) sampai habis isya dan terakhir di daerah Tapa," ungkapnya

"Karena sudah punya pelanggan, jadi saya ingin semua kebagian," tambahnya

Pria anak dua itu berjualan dari Pukul 3 sore hingga 12 malam. Namun siomaibuatan istrinya itu sering habis sebelum pukul 10 malam.

"Kalau sudah habis saya pulang, karena tidak bisa masuk dingin, terus suara saya juga sudah serak-serak," ujarnya

Abdurrahman juga mengaku ingin memberikan hadiah kepada istrinya berupa tiket Haji atau Umrah.

"Tapi saya harus selamatkan anak-anak saya dulu, mereka harus dapat pendidikan yang layak," ucapnya

Sebelumnya Abdurrahman bekerja sebagai Imam Masjid di Bitung, Sulawesi Utara. Akibat suaranya yang sudah serak-serak, ia memutuskan untuk berhenti dan memilih berjualan siomai di Gorontalo.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved