Wisata Gorontalo

Dulu Kumuh, Kawasan Talumolo Ini jadi Wisata Baru Bernama Santorini Gorontalo

Kawasan ini menambah daftar tempat wisata baru di Kota Gorontalo. Terutama dengan gaya modern dan kekinian.

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo/Ariyanto
Potret kawasan Santorini Gorontalo, Sabtu (20/1/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Kawasan Talumolo Rindang dan Indah atau disingkat Santorini, merupakan wisata baru dengan pemandangan Sungai Bone dan pegunungan. 

Kawasan ini menambah daftar tempat wisata baru di Kota Gorontalo. Terutama dengan gaya modern dan kekinian.

Sesuai namanya, Santoni lokasinya di Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo. 

Posisinya di tepi Sungai Bone. Kawasan ini membentang di antara Jembatan Talumolo dan Pelabuhan Gorontalo. 

Untuk memasuki kawasan tersebut bisa menggunakan mobil dan sepeda motor.

Namun untuk mobil hanya tipe tertentu karena di pintu masuk dibatasi ketinggiannya hanya 2,5 meter saja.

Ketika memasuki wisata tersebut pengunjung yang datang difasilitasi dengan tempat duduk untuk bersantai. 

Demi menjaga kawasan itu tetap bersih, pengelola menyediakan tempat sampah. 

Nyaris tidak terlihat satu sampah pun berserakan di tempat ini. Selain karena tersedia tempat sampah, pengelola rajin membersihkan kawasan Santorini ini. 

Ayu, wanita 21 tahun kepada Tribun Gorontalo mengaku, dirinya ingin berlama-lama di Santorini. 

"Bagus. Saya pengen tinggal di sini," ucap Ayu.

Tak hanya itu, terlihat beberapa titik di kawasan itu dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk menjual berbagai macam makanan dan minuman.

Biasanya, kawasan Santorini ramai di waktu sore hingga malam hari. Banyak pengunjung yang datang bersantai bersama teman dan keluarga. 

Misalnya Nardi, pria 39 tahun yang ditemui di lokasi. Ia bersyukur Santoni ada di Gorontalo. 

Ia tak menyangka kawasan yang dulunya kumuh, berubah jadi tempat wisata baru.

Ia bercerita, Santorini dulunya hanya berupa kawasan yang tak beraspal. Jalannya hanya bebatuan.

"Bahkan hanya untuk lewat saja, dulu itu (orang) jarang sekali,” tukasnya. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved