Peristiwa Nasional

Kapal Nelayan Aceh Tenggelam, 3 Orang Selamat Setelah Terombang-ambing Selama 11 Hari di Laut

Beruntung, ketiga nelayan tersebut berhasil dievakuasi oleh Tim SAR ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, pada Jumat (12/1/2024) dinihari pukul 01:40 W

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Ekslklurif untuk SerambiNews
Kapal Motor atau KM Sultan Meulaboh ternyata tenggelam akibat mengalami kebocoran, papan dinding bagian lambung tiba-tiba lekang, sehingga seluruh isi boat dimasuki air. Akibatnya, tiga nelayan terombang-ambing di tengah laut. Ketiga nelayan Aceh itu berhasil dievakuasi oleh Tim SAR ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Jumat (12/1/2024) dinihari pukul 01:40 WIB. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Kapal motor KM Sultan Meulaboh, yang membawa tiga nelayan asal Aceh, tenggelam di Perairan Andaman.

Kejadian tenggelamnya kapal ini pada Desember 2023 saat ketiga nelayan tersebut sedang dalam perjalanan pulang ke daratan Aceh setelah mencari ikan.

Namun, ketiganya baru berhasil ditemukan pada nyaris pertengahan Januari 2024. Ini artinya mereka sudah belasan hari terombang ambing. 

Adapun penyebab kecelakaan itu karena papan dinding bagian lambung kapal lekang, menyebabkan air memasuki lambung dengan cepat dan akhirnya kapal pun tenggelam.

Beruntung, ketiga nelayan tersebut berhasil dievakuasi oleh Tim SAR ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, pada Jumat (12/1/2024) dinihari pukul 01:40 WIB.

Proses evakuasi dilakukan oleh Tim SAR dari Kapal Tanker SC Gold Ocean, yang menemukan mereka terombang-ambing di tengah laut.

Meskipun dalam kondisi selamat, ketiganya mengalami masa terombang-ambing selama 11 hari tanpa persediaan makanan dan minuman.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Aliman, menjelaskan bahwa kapal ini telah berangkat melaut sejak sebelum 26 Desember 2023.

Saat kejadian, bagian palka kapal sudah penuh dengan tangkapan ikan, dan papan kayu dinding kapal lekang, menyebabkan kapal tenggelam.

Meskipun mereka terkena badai selama perjalanan, bagian rumah kemudi masih berada di atas permukaan air, memungkinkan ketiga nelayan berdiri di atas air setinggi paha.

Atas kejadian ini, Aliman mengimbau kepada para nelayan untuk memeriksa kondisi kapal sebelum berangkat melaut, memastikan kapal dalam kondisi baik, siap mengarungi samudera, dan mematuhi imbauan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.

Dia juga menekankan agar nelayan mematuhi imbauan panglima laot agar tidak pergi laut saat hari peringatan tsunami pada 26 Desember, serta membawa life jacket dan mendapatkan izin dari Syahbandar perikanan sebelum berangkat melaut.

Tim SAR Banda Aceh berhasil mengevakuasi ketiga nelayan dari Kapal Tanker SC Gold Ocean pada Jumat (12/1/2024) dinihari pukul 00:50 WIB.

Setelah dievakuasi, mereka diserahkan kepada Panglima Laot Aceh untuk dikembalikan kepada keluarga masing-masing.

Pihak Basarnas Banda Aceh sebelumnya menerima informasi pertolongan dari Mualim Kapal SC Gold Ocean dan segera merencanakan operasi evakuasi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved