Berita Pohuwato
Ribuan Burung Maleo Hidup dalam Kurun Waktu 15 Tahun di Cagar Alam Panua Pohuwato
Menurut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort cagar alam Panua, saat ini jumlah burung maleo mencapai 5 ribuan.
Penulis: Rahman Halid | Editor: Fadri Kidjab
Siswa-siswi itu diberi kebebasan berekspresi termasuk berbahasa lokal.
Rata-rata siswa menggunakan bahasa Suwawa ketika mengerjakan tugasnya.
Ada yang langsung mengenali burung maleo tapi menulisnya dalam istilah lokal.
Namun beberapa lainnya mengaku sama sekali tak mengenali nama burung maleo.
Baca juga: Ternyata Mitos! Benteng Otanaha Terbuat dari Kapur Bukan Putih Telur Burung Maleo
Usai mengikuti rangkaian tes awal berupa identifikasi hewa, kini siswa diajak dalam sesi tanya jawab atau kuis.
Penyuluh Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Diah Ayu Lestari, menjelaskan fungsi hutan melalui gambar atau foto.
Cara ini dinilai efektif karena mudah dipahami dan diingat oleh para pelajar.
Selain itu, para siswa dikenalkan kehidupan alam liar dalam film dokumenter pendek.
Di dalam film itu merekam aktivitas dan kebiasaan burung maleo saat bertelur.
Setelah itu para siswa diajak bermain di halaman sekolah yang ditutupi rumput, beragam permainan disuguhkan untuk mengajak para siswa bergembira.
Permainan semakin seru saat badut maleo muncul di Tengah lapangan. Siswa diminta untuk melindungi maleo ini dari kejaran pemburu.
Mereka membuat barikade untuk melindungi maleo dari kejaran para pemburu, setiap pemburu mendekati maleo para siswa membuat barisan rapat agar maleo tidak dibunuh.
Permainan berakhir saat matahari sudah meninggi. Para siswa diajak kembali ke dalam ruangan untuk menerima materi dan mengikuti tes akhir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.