Polisi Pukul Warga di Pohuwato

Tanggapan Polda Gorontalo Soal Dugaan Oknum Polisi Aniaya Ayah dan Anak di Pohuwato

Kasatreskrim Polres Pohuwato, Faisal Ariyoga A Harianja mengatakan pihaknya belum bisa memberikan tanggapan langsung tentang kasus yang berkembang saa

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO/HERJIANTO TANGAHU
Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol. Desmont Harjendro 

Mendengar keributan, Iwan  turun dari mobilnya. Ia lalu mendekati polisi dan mengaku dia adalah bosnya.

Iwan pun berbicara secara terbata-bata, membuat polisi curiga. Iwan sontak ditendang di bagian perut dan pukulan di bagian pelipis kanan.

Tak terima perlakuan polisi, Iwan dan dua iparnya tancap gas dan melaporkan kejadian itu kepada ayahnya, Talib.

Talib Bakari pun mengajak Iwan Bakari, Utun, dan Iswan ke lokasi kejadiaan.

Melihat polisi itu sudah tidak ada, mereka berempat memutuskan pergi mengantar solar pesanan orang lain.

Setelah itu mereka membeli rokok dan air minum di kios yang sama.

Tak lama berselang, datang lima anggota polisis. Talib Bakari pun menyapa dan menawarkan kursi kepada para lelaki berseragam itu.

Belum selesai berbincang, Talib sontak dipukul polisi di bagian wajah dan kepala. Pria paruh baya itu pun jatuh tersungkur.

Dalam keadaan terbaring, Talib dikeroyok oleh lima polisi di tempat tersebut.

Karena tak sadarkan diri, Talib segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumi Pani.

Penganiayaan itu telah dilaporkan Arifin Bakari (28), anak sulung Talib Bakari ke Polres Pohuwato.

"Ayah saya itu sudah tua, tapi mereka tidak melihat itu, mereka tetap memukul muka ayah saya sampai membuat hidungnya berdarah dan gusinya bengkak sebelah kanan," kata Arifin, Kamis (16/11/2023).

"Ayah saya sempat menyediakan tempat duduk untuk mereka, dan bertanya soal kronologi pemukulan itu, tetapi kok ayah saya malah menerima pukulan itu," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Marisa Boby Noptriusanda saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, mengatakan kasus  melibatkan warga dan oknum polisi hanya kesalahpahaman.

Kata Boby, saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus pemukulan tersebut.

"Hanya kesalahpahaman saja. Saat ini saya bersama aparat desa Hulawa dan keluarga akan mencoba melakukan mediasi terkait masalah itu," tandasnya. (Herjianto/Rahman)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved