Polisi Pukul Warga di Pohuwato

Tanggapan Polda Gorontalo Soal Dugaan Oknum Polisi Aniaya Ayah dan Anak di Pohuwato

Kasatreskrim Polres Pohuwato, Faisal Ariyoga A Harianja mengatakan pihaknya belum bisa memberikan tanggapan langsung tentang kasus yang berkembang saa

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO/HERJIANTO TANGAHU
Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol. Desmont Harjendro 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontaloc -- Buntut dari kejadian penganiayaan ayah dan anak di Pohuwato, Polda Gorontalo akan melakukan tindaklanjut terkait kasus tersebut.

Hal itu disampaikan oleh  Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Desmont Harjendro saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Jum'at (17/11/2023).

"Kemarin sudah disampaikan Bapak Kapolda untuk ditindaklanjuti. Nanti kita akan cek kronologisnya seperti apa," terang Desmont.

Kasus yang menyeret oknum anggota kepolisian itu lanjut Desmont, patut menjadi perhatian, karena telah menyita atensi publik, lebih khusus masyarakat Pohuwato.

"Kita pastikan dulu kronologisnya seperti apa, penyebabnya apa sampai terjadi pertikaian antar kedua belah pihak. Kalaupun nanti terbukti, makan secara tegas kita akan proses sesuai dengan ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku," tandasnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pohuwato, Faisal Ariyoga A Harianja mengatakan pihaknya belum bisa memberikan tanggapan langsung tentang kasus yang berkembang saat ini.

"Semua masih dalam tahap penyelidikan, pak, kita belum bisa memberikan keterangan apa-apa," tandasnya kepada tribungorontalo.com siang tadi, Jumat (17/11/2023).

Fasial mengatakan saat ini isu yang beredar masih dalam tahap pemantauan dan semua bisa berspekulasi apa-apa.

"Kami mengerjakan semua berdasarkan penyidikan dan penyelidikan, entah apa hasilnya kita tunggu saja," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Talib Bakari (58), warga Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dikeroyok oknum polisi.

Insiden berawal ketika Iwan Bakari (32), putra dari Talib Bakari mengadu dirinya dipukul polisi di sebuah warung, Kamis (16/11/2023).

Iwan Bakari kala itu bersama dua adik iparnya, Utun dan Iswan, mengantar solar ke lokasi pertambangan.

Mobil mereka kemudian berhenti di sebuah kios untuk membeli sebungkus rokok.

Utun yang turun dari mobil tiba-tiba dihadang pria berseragam polisi. Mereka lantas menanyakan kepada Atun, Siapa bosmu?"

Utun seketika menunjuk Iwan Bakari yang saat itu menunggu di dalam mobil.

Mendengar keributan, Iwan  turun dari mobilnya. Ia lalu mendekati polisi dan mengaku dia adalah bosnya.

Iwan pun berbicara secara terbata-bata, membuat polisi curiga. Iwan sontak ditendang di bagian perut dan pukulan di bagian pelipis kanan.

Tak terima perlakuan polisi, Iwan dan dua iparnya tancap gas dan melaporkan kejadian itu kepada ayahnya, Talib.

Talib Bakari pun mengajak Iwan Bakari, Utun, dan Iswan ke lokasi kejadiaan.

Melihat polisi itu sudah tidak ada, mereka berempat memutuskan pergi mengantar solar pesanan orang lain.

Setelah itu mereka membeli rokok dan air minum di kios yang sama.

Tak lama berselang, datang lima anggota polisis. Talib Bakari pun menyapa dan menawarkan kursi kepada para lelaki berseragam itu.

Belum selesai berbincang, Talib sontak dipukul polisi di bagian wajah dan kepala. Pria paruh baya itu pun jatuh tersungkur.

Dalam keadaan terbaring, Talib dikeroyok oleh lima polisi di tempat tersebut.

Karena tak sadarkan diri, Talib segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumi Pani.

Penganiayaan itu telah dilaporkan Arifin Bakari (28), anak sulung Talib Bakari ke Polres Pohuwato.

"Ayah saya itu sudah tua, tapi mereka tidak melihat itu, mereka tetap memukul muka ayah saya sampai membuat hidungnya berdarah dan gusinya bengkak sebelah kanan," kata Arifin, Kamis (16/11/2023).

"Ayah saya sempat menyediakan tempat duduk untuk mereka, dan bertanya soal kronologi pemukulan itu, tetapi kok ayah saya malah menerima pukulan itu," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Marisa Boby Noptriusanda saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, mengatakan kasus  melibatkan warga dan oknum polisi hanya kesalahpahaman.

Kata Boby, saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus pemukulan tersebut.

"Hanya kesalahpahaman saja. Saat ini saya bersama aparat desa Hulawa dan keluarga akan mencoba melakukan mediasi terkait masalah itu," tandasnya. (Herjianto/Rahman)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved