Polisi Pukul Warga di Pohuwato
Respons Polres Pohuwato Soal Dugaan Polisi Pukul Warga di Gorontalo
Diberitakan sebelumnya, Talib Bakari (58), warga Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo diduga dikeroyok oknum polisi
Penulis: Rahman Halid | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO.COM, POHUWATO -- Viral di media sosial oknum anggota Kepolisian Polres Pohuwato diduga melakukan pemukulan terhadap warga bernama Talid Bakari (48) dan anaknya, Iwan Bakari (28) Warga Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Kamis (16/11/2023)
Kasatreskrim Polres Pohuwato, Faisal Ariyoga A Harianja mengatakan pihaknya belum bisa memberikan tanggapan langsung tentang kasus yang berkembang saat ini.
"Semua masih dalam tahap penyelidikan, pak, kita belum bisa memberikan keterangan apa-apa," tandasnya kepada tribungorontalo.com siang tadi, Jumat (17/11/2023).
Fasial mengatakan saat ini isu yang beredar masih dalam tahap pemantauan dan semua bisa berspekulasi apa-apa.
"Kami mengerjakan semua berdasarkan penyidikan dan penyelidikan, entah apa hasilnya kita tunggu saja," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Talib Bakari (58), warga Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo diduga dikeroyok oknum polisi.
Insiden berawal ketika Iwan Bakari (32), putra dari Talib Bakari mengadu dirinya dipukul polisi di sebuah warung, Kamis (16/11/2023).
Iwan Bakari kala itu bersama dua adik iparnya, Utun dan Iswan, mengantar solar ke lokasi pertambangan.
Mobil mereka kemudian berhenti di sebuah kios untuk membeli sebungkus rokok.
Utun yang turun dari mobil tiba-tiba dihadang pria berseragam polisi. Mereka lantas menanyakan kepada Atun, Siapa bosmu?"
Utun seketika menunjuk Iwan Bakari yang saat itu menunggu di dalam mobil.
Mendengar keributan, Iwan turun dari mobilnya. Ia lalu mendekati polisi dan mengaku dia adalah bosnya.
Iwan pun berbicara secara terbata-bata, membuat polisi curiga. Iwan sontak ditendang di bagian perut dan pukulan di bagian pelipis kanan.
Tak terima perlakuan polisi, Iwan dan dua iparnya tancap gas dan melaporkan kejadian itu kepada ayahnya, Talib.
Talib Bakari pun mengajak Iwan Bakari, Utun, dan Iswan ke lokasi kejadiaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.