Warga Diperas Polisi

Cerita Lengkap Warga Gorontalo Diduga Diperas Kanit Reskrim: Total Rp 5.5 Juta Saya Kasih

Warga bernama Asni U Abas ini menceritakan pertama kalinya ia terjebak dalam lingkaran dugaaan pemerasan oleh 2 polisi. 

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
Asni menceritakan bagaimana kronologi ia bisa terjebak dalam lingkaran pemerasan yang diduga dilakukan 2 polisi di Polsek Tolangohula, Kabupaten Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Seorang warga blak-blakan menceritakan dugaan pemerasan oleh Kanit Reskrim Polsek Tolangohula, KI, kepada dirinya. 

Warga bernama Asni U Abas ini menceritakan pertama kalinya ia terjebak dalam lingkaran dugaaan pemerasan oleh 2 polisi. 

Cerita dimulai dari suaminya, Risman, diancam oleh seseorang dengan barang tajam. Karena merasa terancam nyawanya, ancaman itupun dilapor ke polsek. 

Saat melaporkan kasusnya, ia mengaku dimintai dana sebesar Rp 1 juta oleh Kanit Reskrim Polsek Tolangohula tersebut. 

"Setelah saya lapor itu pak, saya dia (kanit) minta uang Rp 1 juta untuk menjemput pelaku itu," cerita Asni. 

Ia bahkan blak-blakan menyebut yang meminta uang itu adalah KI. Sesuai komitmennya, KI pun menjembut pelaku yang dilaporkan Asni tersebut. 

"Setelah dia minta uang dia jemput pelaku pak, baru bo dia tahan satu minggu," kata Asni dengan logad setempat. 

Asni mengaku, dari situlah mulai terjadi tindak pemerasan yang ia alami. Ia kata dia, dipanggil ke Isimu. Saat itu katanya, dijemput oleh mobil Perlindungan Masyarakat (Linmas). 

Isimu kurang lebih berjarak 48 kilometer (km) dari Desa Tolangohula, tempat tinggal Asni. Ditempuh pakai kendaraan, Isimu bisa ditempuh dengan 1 jam perjalanan darat.

Saat bertemu KI di Isimu, Asni pun dimintai dana sebesar Rp 1 juta. Bukan hanya KI, rupanya polisi berinisial B, juga ikut meminta dana. Jumlahnya Rp 500 ribu. 

Bahkan, polisi berinisial B ini meminta agar bukti penyerangan oleh pelaku ke suami Asni, dihapus dari ponselnya. 

"Ti Pak B ini minta hapus bukti video pak. Dia hapus saya pe video," katanya. 

“Ibu itu video tidak usah ti ibu mo pegang, nanti tibu pe keluarga mo dapa lia (ibu tidak perlu menyimpan video itu, nanti keluarga ibu lihat)," kata Asni mengulang ucapan B saat itu. 

Asni pun mulai gerah. Berharap bantuan untuk mendapat perlindungan, ia malah harus rugi berjuta-juta. Padahal, ia mengaku hanya seorang petani. 

"Pak saya ini korban, kenapa saya diminta-minta uang terus. Ini mengurasi masyarakat pak. Saya merasa dirugikan pak," ucap Asni saat divideokan oleh jurnalis. Ia meminta agar video itu dilihat oleh atasan dari dua polisi yang diduga memerasnya itu. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved