Kantor Bupati Pohuwato Dibakar

Sebelum Kerusuhan Pohuwato, Penambang Sempat Kesulitan Jual Emas, Ada yang Ditukar Beras

Adapun kesulitan penjualan emas di daerah berjuluk Bumi Panua ini lantaran isu razia emas oleh aparat penegak hukum. 

|
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Wawan Akuba
@MuhammadHalid
Masyarakat saksikan Kantor Bupati Pohuwato terbakar, Kamis (21/9/2023). FOTO MuhamadHalid 

"Kami besok akan melakukan apel. Pelayanan kepada masyarakat tetap diaktifkan. Sudah diputuskan, besok kami akan berkantor di kantor bersama," kata Saipul dengan suara lesu. 

Menurut Saipul, pembangunan ulang gedung ini akan dilakukan dengan cepat. 

Namun, sangat disayangkan seluruh dokumen penting di kantor tersebut ludes terbakar. 

3. Kalah Jumlah, Polisi Hanya Bisa Melongo

Polisi menjadi sorotan dalam kerusuhan berujung pembakaran Kantor Bupati Pohuwato, Kamis (21/9/2023).

Dalam tayangan video siaran langsung facebook warga, banyak menanyakan alasan polisi tak bertindak di lokasi kejadian.

Kapolda Gorontalo Irjen Pol Angesta Romano Yoyol baru-baru ini menjelaskan, masa aksi tak sebanding dengan aparat keamanan saat itu. Sehingga mereka (polisi) hanya bisa melongo saat pedemo memaksa masuk ke dalam gedung.

"Kita lihat jumlah massa dengan jumlah polisi di sana jauh (perbandingannya)," kata Angesta saat konferensi pers di Polres Pohuwato, Kamis (21/9/2023) malam.

"Karena kita mengamankan sebanyak 12 titik yang kita jaga," kata Kapolda Gorontalo.

Setiap titik di jaga kurang lebih 30 anggota polisi. Sementara para pedemo diperkirakan berjumlah ribuan

"Tidak bakalan berimbang," ungkapnya.

4. Api Masih Menyala hingga Malam Hari

Damkar tengah berupaya memadamkan api yang masih terlihat di Kantor Bupati Pohuwato, Kamis malam (21/9/2023). FOTO M Husnul Puhi/TribunGorontalo.com (TribunGorontalo.com/MHusnulPuhi)
Api yang melalap Kantor Bupati Pohuwato, Gorontalo, masih menyala hingga Kamis malam.

Petugas pemadam kebakaran masih berupaya menjinakkan api yang sudah membesar sejak siang hari.

Pantauan TribunGorontalo.com di lokasi pada Kamis malam, masih ada sisa-sisa api di lantai dasar dan lantai 2 kantor Bupati Pohuwato. 

Kendati, kebakaran sudah berlangsung 6 jam yang lalu atau sekitar pukul 13.00 Wita. 

5. Kapolda Gorontalo Janji Tangkap Pendemo Anarkis

Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Agnesta Romano Yoyol menegaskan kepolisian akan meringkus semua demonstran yang membakar Kantor Bupati Pohuwato

Menurut Yoyol, aksi-aksi yang dilakukan oleh para pendemi tersebut tidak dapat dibenarkan. 

Sebab, aksi yang sudah berlangsung sejak pagi tadi itu, sudah menimbulkan kerusakan di sejumlah titik. 

"Karena sudah anarkis, pelaku akan kita tangkap semuanya," tegas Kapolda Gorontalo di lokasi demo. 

Menurut Romano Yoyol, aksi pengerusakan yang dilakukan oleh para demonstran sama sekali tidak bisa dibenarkan. 

Apalagi hingga melakukan pembakaran kantor pimpinan tertinggi di Kabupaten Pohuwato. 

Romano Yoyol menjelaskan kedatangannya untuk mengamankan aksi tersebut.

Ia tidak ingin dipandang sebagai institusi yang akan jadi lawan masyarakat. 

"Pada dasarnya, kami tidak sedang berperang dengan masyarakat," tukas Romano Yoyol. 

6. Satu Kompi TNI dan 950 Polisi Diturunkan

Satu kompi TNI-AD 713 ikut diterjunkan dalam pengamanan aksi demonstrasi di Kabupaten Pohuwato, Kamis (21/9/2023). 

Tidak hanya itu, dari keterangan otoritas resmi yang didapatkan TribunGorontalo.com, sebanyak seribu polisi juga ikut diterjunkan ke lokasi. 

Menurut Kabid Humas Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Desmont Harjendro, ada sedikitnya 750 personel polisi yang diturunkan mengamankan lokasi demonstrasi tersebut. 

"Untuk personel saat ini berjumlah 750 gabungan polda polres dan ada tambahan 200 dari Polda Gorontalo," kata Desmont ditemui di Porles Pohuwato.

Ratusan personel polisi hingga TNI ini pun berhasil memukul mundur demonstran yang rata-rata merupakan penambang Pohuwato. 

7. TNI Polri dan Satpol PP Masih Berjaga

Sejumlah personel Aparat Penegak Hukum (APH) masih berjaga di Kantor Bupati Pohuwato hingga Kamis malam (21/9/2023). 

Para personel dari TNI, Polri, hingga Satpol PP ini berjaga untuk memastikan tidak ada aksi lanjutan dari massa aksi. 

Selain itu, para perseonel ini berjaga agar kantor Bupati Pohuwato yang masih terbakar itu, tidak dimasuki oleh masyarakat yang penasaran. 

"Seluruh wilayah kantor ini dijaga ketat oleh kami dan dibantu personel TNI dan Polri untuk malam ini," ujar Kasatpol PP Pohuwato, Nikson Pakaya kepada TribunGorontalo.com. 

Selain itu, tampak terlihat juga, Komandan Korem (Danrem) 133/NW Gorontalo, Brigjen TNI Totok Sulistyono.

Totok turut melakukan pemantauan atas penjagaan kantor tersebut oleh anggotanya.

8. TKP Jadi Tontonan Warga

Pantauan TribunGorontalo.com, Kamis pukul 20.30 Wita, depan kantor Buoati tersebut dikerumuni oleh beberapa warga Pohuwato.

Warga tersebut ingin melihat kondisi terkini Kantor Bupati Pohuwato yang telah diamuk oleh demonstran.

Karena para warga sudah semakin banyak mendatangi kantor, pihak berwenang pun menyuruh warga untuk keluar dari area kantor.

Pihak berwenang disuruh melihat kondisi kantor dari luar pintu masuk, karena akan dilakukan penjagaan ketat.

"Kami suruh keluar para warga, agar kindisi area kantor bisa lebih aman," pungkasnya.

9. Bentrok dengan Pendemo Seorang Polisi Kritis

Satu anggota kepolisian di Pohuwato kritis. Ia termasuk korban dari kebrutalan para pedemo.

Dalam video viral di media sosial facebook itu, polisi bernama Wahyu Wahid telah dilarikan ke RSUD Bumi Panua.

"Siap komdan, ini sementara di rujuk anggota Sabhara yang terkena tendangan," ucap perekam di dalam video berdurasi 12 detik seperti dikutip oleh TribunGorontalo.com, Kamis (21/9/2023).

Wahyu tampak lemah dan napasnya terengah-engah. Polisi muda itu tengah berada di mobil ambulance.

Banyak warganet mendoakan sang polisi di laman komentar facebook.

"Semoga aparat polisi yang menjadi korban senantiasa diberikan keselamatan oleh Allah SWT," komentar akun New Pasisa.

Selain itu adapula yang mengatakan kondisi dari korban polisi tersebut.

"Komdan ini hanya hilang kesadaran tapi sekarang sudah sadar," tulis Flya Poluan di video tersebut.

10. Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya Kecewa

Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya merasa kecewa dengan aksi unjuk rasa yang berujung pada pembakaran Kantor Bupati Pohuwato, Kamis (21/9/2023).

Ismail Pakaya memutuskan untuk bermalam di Pohuwato untuk memastikan kondisi keamanan kondusif hingga esok hari.

Ismail Pakaya tiba Pohuwato dengan raut muka kecewa.

Ia beberapa kali menahan dahinya dengan mata berkaca-kaca saat menggelar rapat dengan unsur Forkopimda di Polres Pohuwato.

"Saya tidak menyangka aksi unjuk rasa berakhir dengan pengrusakan sejumlah fasilitas pemerintah," kata Ismail Pakaya.

Ismail Pakaya juga menyayangkan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat Pohuwato.

Ia menilai aksi tersebut tidak sesuai dengan tujuan awal dari unjuk rasa tersebut.

"Kantor ini adalah pusat layanan, pusat pemerintahan. Inilah yang menjadi penyesalan saya," katanya dengan suara lirih. 

Menurutnya, kantor bupati itu dibiayai melalui pajak daerah, retribusi daerah dan itu berasal dari uang masyarakat.

"Jadi kalau kita membakar berarti merugikan kita sendiri sebagai masyarakat," jelas Ismail Pakaya.

Ismail Pakaya pun mendorong Bupati Pohuwato Saiful Mbuinga dan seluruh pegawai untuk tetap melakukan pelayanan pemerintah, sosial, dan kemasyarakatan esok hari meski bangunan kantor hangus terbakar.

"Saya meminta Bupati dan semua pegawai untuk tetap bekerja dan melayani masyarakat. Kita harus tetap berkarya untuk membangun Pohuwato," kata Ismail Pakaya. 

11. Warga Gorontalo Ini Takut Keluar Rumah

Nurhaliza Nuwa (20) warga Pohuwato mengaku rumahnya berjarak 450 meter dari titik kerusuhan.

Nurhaliza, warga Kota Gorontalo yang bertugas di Kantor Bawaslu Pohuwato itu mengaku ketakutan melihat jumlah massa yang berdemonstrasi.

"Saya takut, karena saya sangat dekat dengan lokasi kejadian. Massa terlihat banyak sekali datang memburu kantor bupati," ujar Nurhaliza kepada TribunGorontalo.com via telepon, Kamis (21/9/2023).

Hal senada diungkapkan Edwin Timoti (25) yang kini tinggal di Kota Gorontalo.

Edwin mengatakan, ia mengetahui kejadian ini dari media sosial, dan kabar telepon dari keluarganya di Pohuwato.

"Kalau untuk kejadian tadi, saya kurang begitu paham apa yg sebenarnya terjadi di balik kerusuhan itu. Yang pasti, keluarga di rumah merasa trauma. Bahkan takut untuk keluar rumah," kata Edwin.

Di satu sisi warga mengaku berempati pada pedemo, di sisi lain mereka juga menyayangkan kerusakan yang ditimbulkan.

"Miris, melihat kampung halaman sendiri diterpa kejadian seperti ini. Masa kecil saya ada di sana. Dari dulu sampai sekarang, baru kali ini terjadi kerusuhan sampai separah ini," ungkap Edwin.

Terakhir, ia berharap keadaan segera kembali normal, serta hal yang dipermasalahkan akan diselesaikan secara damai.

"Harapan saya semoga Marisa cepat pulih. Semua masalah terselesaikan dengan damai," tandasnya.

12. Polisi Tahan Ratusan Kendaraan Pendemo

Ratusan kendaraan diduga milik pendemo yang berunjuk rasa di Pohuwato, Gorontalo, pada Kamis (21/9/2023) ditahan oleh pihak kepolisian.

Kendaraan-kendaraan tersebut terlihat terparkir di halaman Polres Pohuwato pada malam hari. Garis polisi dipasang untuk mengamankan kendaraan-kendaraan tersebut.

Kapolda Gorontalo Irjen Pol Angesta Romano Yoyol mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikan kepemilikan kendaraan-kendaraan tersebut.

"Kita belum tahu, apakah (milik) pendemo kita belum tau," ujar Yoyol.

Ia menjelaskan, penahanan kendaraan tersebut dilakukan untuk mengamankan situasi yang saat itu mulai anarkis.

"Sebab Kenderaan itu saat demo mereka lari, ada kendaraan, apakah kendaraan masyarakat yang menonton, masyarakat yang ketakutan, kita belum tau, nanti kita bilang(mau) pendemo kita belum tau," tambah Yoyol.

Yoyol mengimbau kepada masyarakat yang merasa memiliki kendaraan yang ditahan oleh polisi untuk segera melapor ke Polres Pohuwato.

"Kalau ada masyarakat yang merasa kendaraannya ditahan, silahkan datang ke Polres Pohuwato," kata Yoyol.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan pecah dalam aksi demonstrasi siang tadi, Kamis (31/9/2023) di Pohuwato. 

Setidaknya 4 gedung tercatat rusak parah. Kantor Bupati Pohuwato yang paling parah. Seluruh gedung ini terbakar. 

Nyaris tidak ada yang bisa diselamatkan. Meski gedungnya masih berdiri kokoh, namun isinya telah ludes terbakar. 

Namun, menurut Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga, pihaknya tak akan menghentikan pelayanan ke masyarakat. 

"Sudah tidak bisa digunakan sama sekali (gedung Bupati Pohuwato)," tegas Saipul.

13. Puluhan Demonstran Penambang Pohuwato Gorontalo Diamankan

Puluhan demonstran dari penambang Pohuwato harus menginap di kantor polisi mulai malam ini, Kamis (21/9/2023).

Para pedemo tambang emas Pohuwato itu ditahan karena diduga biang kerusuhan.

Saat ini mereka diamankan di Mapolres Pohuwato. Polisi masih menyelidiki biang kerok penyebab kerusuhan yang berujung pembakaran Kantor Bupati Pohuwato itu.

Sebelumnya beredar video di facebook, di mana para demonstran diringkus polisi.

Meski tidak semua, namun puluhan anggota demonstran berhasil diamankan.

Dalam video berdurasi 12 detik tampak puluhan pria tengah duduk bersila tanpa menggunakan atasan.

Terdengar suara polisi berbicara kepada para pedemo.

"Ini yang ba bakar tadi so tangkap kamari dorang (mereka)," ujar polisi.

14. Kronologi Kebakaran Kantor Bupati Pohuwato-Gorontalo, Tak Ada Pengamanan

Staf Ahli Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan, Zulkifli Umar menguraikan peristiwa awal terbakarnya Kantor Bupati Pohuwato, Gorontalo.

Zulkifli menjelaskan bahwa insiden ini terjadi saat waktu makan siang.

"Saat jam istirahat siang tiba dan semua staf sedang beristirahat untuk makan siang, tiba-tiba massa yang melakukan aksi datang ke sini," ujar Zulkifli.

Beruntungnya, seluruh staf di kantor tersebut sedang istirahat. Beberapa di antara mereka juga sedang melaksanakan shalat dzuhur.

Ada beberapa staf lainnya yang telah meninggalkan kantor untuk menghindari kekacauan yang terjadi.

Ketika mendengar bahwa massa aksi akan mendatangi Kantor Bupati, para staf segera berlarian keluar untuk menyelamatkan diri.

"Beberapa staf sedang melaksanakan shalat dzuhur dan sebagian lagi mencoba menghindari kejadian tersebut," tambahnya.

Zulkifli menjelaskan bahwa titik api pertama muncul di lobi gedung Kantor Bupati lantai dasar.

"Titik api pertama bermula di lobi gedung lantai dasar," ungkap Zulkifli sambil menunjuk ke lobi tersebut.

Dijelaskan oleh Zulkifli bahwa seluruh ruangan di kantor tersebut hangus terbakar, termasuk beberapa dokumen yang juga ikut terbakar.

Diketahui bahwa tujuan dari massa aksi ini adalah untuk menemui Bupati Pohuwato dan wakilnya.

Namun, pada saat itu Bupati dan wakilnya tidak berada di kantor.

Akibatnya, massa aksi membakar dan merusak seluruh isi kantor tersebut.

Tentang jumlah massa aksi yang mendatangi kantor tersebut, Zulkifli tidak dapat memberikan angka pasti.

"Yang pasti, jumlahnya banyak, mungkin sekitar seribuan," jelasnya.

Ketika ditanya tentang pengamanan di kantor tersebut, Zulkifli menjelaskan bahwa pengamanan hanya ada di Kantor Kesbangpol Pemkab Pohuwato.

Hal ini karena mereka tidak memprediksi bahwa massa aksi akan datang ke kantor Bupati.

"Ada pengamanan, tetapi fokusnya adalah di Kantor Kesbangpol. Oleh karena itu, kantor ini tidak siap karena tidak ada prediksi mereka akan datang ke sini," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya Kantor Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo dibakar oleh para penambang yang menggelar aksi demonstrasi, Kamis (21/9/2023) siang. 

Awalnya massa aksi melempari kantor bupati dengan kayu dan batu. 

Kaca jendela terdengar berdenting jatuh. Ratusan massa tak mau ambil pusing. 

Serangan terus dilancarkan. Mereka mengepung kantor yang berada di jantung Kota Marisa tersebut. 

Pantauan TribunGorontalo.com dari live report facebook, Kantor Bupati Pohuwato sudah dalam kondisi terbakar. 

Awalnya penambang membakar kursi dan meja di dalam lobi kantor. 

Tetapi, api membesar hingga menghanguskan kantor pimpinan tinggi di wilayah itu. 

Diketahui, Kamis siang tadi sekira pukul 13.00 Wita, Kantor Bupati Pohuwato di kawasan Blok Plan Marisa, dibakar oleh massa. 

Mulanya, massa hanya membakar sejumalah properti di ruang lobi Kantor Bupati Pohuwato. Tetapi, kebakaran meluas hingga membakar seiisi gedung tersebut. 

Massa beringas menuntut pembayaran ganti rugi lahan dari dua perusahaan tambang emas di kabupaten berjarak 220 km sebelah selatan ibu kota provinsi Gorontalo itu.

Dari beberapa rangkaian potongan video warga, aparat berseragam dari satuan polisi pamong praja (satpol PP), polisi dan TNI, tak kuasa berbuat banyak.

Awalnya puluhan aparat dari Polri dan TNI level kabupaten mengawal aksi ini. Namun, jumlah massa yang ditaksir 2.500 orang lebih banyak dari personel keamanan.

Selain dua fasilitas pemerintahan itu, massa juga menyeruduk  kantor dua kantor dan fasilitas perusahaan tambang emas di Pohuwato; PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan Pani Gold Project (PGP) Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, sekitar 10 km dari ibu kota kabupaten.

Para pendemo mengatasnamakan Forum persatuan ahli waris IUP OP 316 dan ahli waris penambang Pohuwato. Mereka meminta pihak perusahaan mengembalikan lokasi warisan leluhur masyarakat penambang Pohuwato.

Massa juga mendesak PGP menghentikan aktivitas penambangan serta meyelesaikan ganti rugi lahan yang menjadi hak-hak penambang. (TribunGorontalo/Husnul/AgungPraila/Rafika)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved