Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-574: Anak-anak Ukraina Dideportasi Secara Ilegal ke Belarus
Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-574, Rabu (20/9/2023): puluhan anak Ukraina yang dideportasi secara ilegal oleh Rusia tiba di Belarus.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Bagaimana nasib anak-anak Ukraina yang dideportasi Rusia secara ilegal?
Terbaru, dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera pada Rabu (20/9/2023) atau hari ke-574 perang, puluhan di antara ribuan anak-anak Ukraina yang dideportasi Rusia dikabarkan telah tiba di negara sekutunya, Belarus (Belarusia).
Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska telah meminta para pemimpin dunia untuk membantu memastikan kembalinya ribuan anak-anak Ukraina yang diambil secara paksa oleh Rusia.
Berbicara di sela-sela KTT Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA), Zelenska mengatakan lebih dari 19.000 anak-anak Ukraina telah dipindahkan atau dideportasi secara paksa ke Rusia atau wilayah yang didudukinya.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-573: Serangan Udara Hantam Kota Lviv, 1 Orang Luka Parah
Sejauh ini yang dibawa pulang baru 386 orang.
Di Rusia, “mereka diberitahu bahwa orang tua mereka tidak membutuhkan mereka, bahwa negara mereka tidak membutuhkan mereka, bahwa tidak ada seorang pun yang menunggu mereka,” kata Zelenska.
“Anak-anak yang diculik diberitahu bahwa mereka bukan lagi anak-anak Ukraina, mereka adalah anak-anak Rusia.” lanjutnya.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-572: Serangan Drone Ukraina Bakar Depot Minyak Rusia
Permintaan Olenska itu diserukan saat media pemerintah Belarusia menerbitkan foto-foto puluhan anak-anak Ukraina yang tiba di Belarus dari wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
Belta, kantor berita milik pemerintah Belarus, melaporkan sebanyak 48 anak dari wilayah Donetsk, Luhansk dan Zaporizhia tiba di negara tersebut, sekutu dekat Rusia, untuk “liburan tiga minggu” pada Selasa (19/9/2023).
Anak-anak yang terlihat turun dari kereta membawa ransel dan koper, sebagian besar terlihat khidmat.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-570: Pasukan Zelensky Berhasil Rebut Lagi Desa Dekat Bakhmut
Belta melaporkan bahwa inisiatif ini diselenggarakan oleh badan amal Belarusia yang didukung oleh sang Presiden Belarus Alexander Lukashenko yang sebelumnya menyebut pemindahan yang didanai negara sebagai program “pemulihan”.
“Presiden, meskipun ada tekanan dari luar, mengatakan proyek kemanusiaan yang penting ini harus dilanjutkan,” kata Alexei Talai, Kepala badan amal tersebut, seperti dikutip oleh kantor berita Belta.
“Semua rakyat Belarusia,” lanjutnya, dengan menambahkan ingin membantu “anak-anak dari kota-kota bobrok di wilayah baru Rusia.”
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-569: Kapal Patroli Rusia di Semenanjung Krimea Diserang
Sebelumnya pada bulan Maret, Pengadilan Pidanal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisaris Hak Anak Rusia Maria Lvova-Belova.
Para hakim ICC di Den Haag mengatakan mereka menemukan “alasan yang masuk akal untuk meyakini” keduanya bertanggung jawab atas kejahatan perang, termasuk deportasi ilegal dan pemindahan anak-anak dari wilayah pendudukan Ukraina ke Rusia.
Pada bulan Juni, tokoh oposisi Belarusia memberikan materi kepada ICC, yang menurut mereka menunjukkan lebih dari 2.100 anak-anak Ukraina dari setidaknya 15 kota Ukraina yang diduduki Rusia telah dipindahkan secara paksa ke Belarus dengan persetujuan Lukashenko.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-568: Markas Militer Rusia Diserang Rudal, 24 Orang Terluka
Ukraina mengatakan anak-anak tersebut diindoktrinasi dan dirampas identitas nasionalnya, yang oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky digambarkan sebagai genosida dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB pada hari Selasa.
“Anak-anak di Rusia diajari untuk membenci Ukraina, dan semua hubungan dengan keluarga mereka terputus,” kata Zelenskyy kepada Majelis Umum.
“Ini jelas merupakan genosida." sebutnya.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-567: China Disebut Bisa Stop Kerja Sama Kim Jong Un dan Putin
Rusia membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa mereka telah menyelamatkan anak-anak Ukraina dari kengerian perang yang dimulai sejak 24 Februari 2022 ini.
Sejauh ini, lebih dari 500 anak-anak telah terbunuh di Ukraina akibat invasi Rusia terhadap negara tetangganya itu sejak sekitar 19 bulan lalu, dan ratusan anak lainnya terluka.
Pihak berwenang Ukraina juga sedang menyelidiki lebih dari 230 kasus kekerasan seksual yang dilakukan tentara Rusia terhadap warga sipil, termasuk 13 anak-anak, menurut Zelenska.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-566: Ukraina Rebut Kembali Anjungan Migas Boyko Towers
Zelenska mengungkapkan bahwa korban anak-anak tersebut terdiri dari 12 perempuan dan satu laki-laki, dengan korban termuda baru berusia empat tahun pada waktu dugaan kejahatan terjadi.
“Saya meminta bantuan Sekretaris Jenderal PBB dan seluruh organisasi untuk membantu kami menyelamatkan anak-anak Ukraina,” tegas Zelenska.
“Bantu kami menerima informasi tentang anak-anak yang dibawa ke Rusia. Bantu kami membawa anak-anak keluar dari wilayah pendudukan melalui koridor khusus yang aman. Anak-anak kami membutuhkan keadilan.” pintanya.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.