Adat Gorontalo
5 Buah yang Wajib Ada saat Seserahan Alias Tolobalango di Gorontalo, Ternyata Ini Maknanya
Adat tolobalango (Antar Harta) Gorontalo merupakan tradisi lamaran bagi masyarajat Gorontalo yang akan melangsungkan pernikahan.
Penulis: Prailla Libriana Karauwan | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Adat tolobalango (Antar Harta) Gorontalo merupakan tradisi lamaran bagi masyarajat Gorontalo yang akan melangsungkan pernikahan.
Adat Tolobalango Gorontalo biasa dikenal oleh warga Gorontalo sebagai sebuah tradisi antar harta atau Dutu yang dilakukan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan.
Tolobalango ini bisa juga dikatakan "lamaran" bagi masyarakat Indonesia. Yang artinya tradisi ini dilakukan bagi pasangan yang hendak melangsungkan acara pernikahan.
Dalam adat tolobalango ini terdapat beberapa macam buah hingga aksesoris bagi wanita.
Merry Arsyad, edukator Museum Provinsi Gorontalo yang juga merupakan warga asli dari suwawa mengatakan, setidaknya ada lima buah yang harus disediakan.
"Dari semua buah-buahan, intinya itu hanya ada lima," ujar Merry kepada TribunGorontalo.com, Selasa, (12/9/2023).
Tolobalango (antar harta) adalah perwujudan dari apa yang telah disepakati pada peminangan yang terdiri dari Paket Mahar 50 gram emas murni, seperangkat alat salat, paket perhiasan mas, paket kosmetik tradisional Gorontalo. Ditambah dengan kosmetik modern, paket keperluan busana khusus calon pengantin Putri, paket sirih pinang, bermacam-macam buah–buahan Dilunggato, bahan makanan atau keperluan dapur.
Baca juga: Tradisi Tolobalango, Budaya Gorontalo dalam Meminang Perempuan
Buah-buahan tersebut meliputi kelapa yang masih ada tunasnya (tumula) yang mempunyai arti agar kehidupan berumahtangga bisa hidup seperti kelapa yang di mana kelapa bisa hidup di mana saja dan juga dikenal dengan buah yang mempunyai seribu kegunaan.
Selain kelapa ada juga nangka, nanas yang masih memiliki daun, tebu dan jeruk Bali.
Tidak hanya buah-buahan, tetapi ada juga aksesoris wanita yang dihadirkan juga dalam adat tolobalango ini.
Ada pula alat mandi, pakaian, hingga alat-alat perawatan tubuh perempuan (skin care).
Dalam adat Tolobalango ini menggunakan baki kuningan sebagai alat tatanan mahar yang akan diberikan, namun di era sekarang ini masyarakat Gorontalo lebih menyukai menggunakan keranjang karena gampang dihias.
Adat tolobalango ini merupakan penyampaian maksud resmi yang dihadiri oleh pemangku adat, pembesar negeri dan keluarga sebagai juru bicara pihak pengantin putera dan pengantin putri.
Sebelum dimulainya prosesi tolobalango ini, para pemuka adat pihak pengantin putera dan para pemuka adat pihak pengantin putri saling berbalas pantun dengan menggunakan bahasa Gorontalo.
Berikut buah yang wajib ada dalam prosesi Tolobalango:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.