Hipmi Provinsi Gorontalo Dorong UMKM Manfaatkan Pasar Modal

TRIBUNGORONTALO.COM - Badan Pengurus Daerah Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi Gorontalo mendorong perusahaan daerah dan UMKM manfaatkan potensi pasar modal untuk Go-publik

Surya AA Machmud, Ketua Bidang II BPD HIPMI Provinsi Gorontalo  mengatakan pihaknya terus mendorong perusahaan-perusahaan di daerah termasuk UMKM untuk dapat Go-Public dalam hal ini memanfaatkan pembiayaan yang ada di Pasar Modal dalam mengembangkan usahanya.

"Dengan harapan hal tersebut dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah khususnya di Provinsi Gorontalo," katanya

Surya yang merupakan Ketua Bidang Keuangan, Perbankan & Perencanaan Pembangunan BPD HIPMI Provinsi Gorontalo, mengatakan sampai saat ini belum ada perusahaan yang berada di Provinsi Gorontalo yang lisiting di Bursa Efek Indonesia, padahal persyaratan untuk Go-Public saat ini sangat mudah.

"Pasar Modal menyediakan sumber-sumber pembiayaan jangka panjang bagi pengembangan industri di daerah sekaligus sebagai alternatif pendanaan selain bank. Banyak manfaat yang dapat diperoleh perusahaan jika Go-Public antara lain memperoleh sumber pendanaan baru sebagai sarana pendanaan jangka panjang, meningkatkan nilai perusahaan (Company Value), meningkatkan citra perusahaan, peningkatan kepatuhan good corporate governance, kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usaha serta kepercayaan perbankan meningkat," jelasnya

Dia menjelaskan umumnya perusahaan-perusahaan yang berada di daerah masih fokus mencari pendanaan melalui kredit bank dalam mengembangkan usahanya atau modal kerja. Selama ini masih banyak yang berasumsi pasar modal hanya wadah untuk perusahaan dan investor besar, padahal sebaliknya pasar modal merupakan sarana untuk memperoleh pendanaan dengan akses yang mudah dan murah.

"Untuk itu diharapkan kedepan Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah khususnya Provinsi Gorontalo perlu terus mendorong perusahaan daerah khususnya UMKM untuk mencari pendanaan di pasar modal dengan cara Go-Public. Selain mendapatkan manfaat, UMKM secara tidak langsung akan diarahkan untuk memperbaiki menajemennya menjadi lebih baik, seperti profil perusahaan yang jelas, pencatatan laporan keuangan dan audit yang berkala dan lain-lain, sehingga usaha tersebut bisa naik kelas dan kapasitas," jelas dia

"Kami menyadari bahwa masih banyak kendala yang dihadapi oleh pengusaha/UMKM di daerah sehingga sulit untuk IPO (initial public offering), antara lain yaitu status badan usaha yang mewajibkan berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Cash Flow yang masih belum tercatat dengan baik bahkan sering mencampur adukan antara rekening pribadi dan rekening perusahaan, serta kendala dalam proses produksi dan pemasaran," tambahnya

Untuk itu BPD HIPMI Provinsi Gorontalo dalam waktu dekat akan membuat program sosialisasi dan coaching clinic dengan tujuan mengedukasi para pelaku usaha khususnya yang berada di Provinsi Gorontalo terkait pentingnya Go-Public dan berinvestasi di Pasar Modal Indonesia.

Dalam program tersebut BPD HIPMI Provinsi Gorontalo juga akan berkolaborasi dengan Phintraco Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, dengan harapan program tersebut dapat memberikan dampak positif untuk daerah khususnya Provinsi Gorontalo dalam membangun Indonesia melalui peningkatan jumlah investor domestik dan peningkatan perusahaan Go-Public.

Sebelumnya Kementerian Koperasi & UKM menargetkan tahun ini  ada setidaknya 10 UMKM dapat melantai di Bursa Efek Indonesia. Kita optimis, perusahaan-perusahaan kecil dan menengah yang Go-Public ini.

"Menurut saya harus terus kita dorong, karena struktur ekonomi kita masih dominan mikro dan informal," ujar Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.