Perang Rusia Ukraina

Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-509: Putin Tegaskan Rusia Berhak Gunakan Bom Cluster

Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-509, Senin (17/7/2023): Vladimir Putin klaim masih punya bom cluster dan berhak menggunakannya.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Twitter media afiliasi Pemerintah Rusia/RT_com
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyampaikan pidato kenegaraan di Ibu Kota Rusia, Moskow, pada 21 Februari 2023. Update perang Rusia vs Ukraina hari ke-509 pada Senin, 17 Juli 2023: Putin klaim masih punya persediaan munisi tandan atau bom cluster dan berhak menggunakannya dalam invasi di Ukraina. 

Peringatan Putin datang setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim sudah menggagalkan “serangan teror” di pelabuhan Laut Hitam Sevastopol di Krimea pada Minggu (16/7/2023).

Kemenhan Rusia menyatakan sudah menghancurkan 7 drone udara dan 2 drone bawah air.

“Pagi ini, upaya rezim Kyiv untuk melakukan serangan teroris oleh tujuh kendaraan udara tak berawak dan dua kendaraan bawah air tak berawak pada objek di wilayah Semenanjung Krimea dekat kota Sevastopol telah digagalkan,” ungkap Kemnhan Rusia di Telegram.

Tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan dalam peristiwa tersebut.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-503: Hampir 50.000 Pria Rusia Tewas selama Invasi Berlangsung

Sementara itu, pejabat dari Korea Selatan mengumumkan sedang mempertimbangkan untuk mengirim lebih banyak peralatan ranjau ke Ukraina pada hari Minggu.

Ini mengikuti kunjungan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv selama akhir pekan, saat dia menjanjikan lebih banyak bantuan militer dan kemanusiaan dalam perang melawan Rusia.

“Kami berpikir untuk memperluas dukungan pada detektor ranjau dan peralatan ranjau karena permintaan Ukraina untuk mereka dinilai sangat besar,” kata wakil penasehat keamanan nasional presiden.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-502: Zelensky Klaim Pasukannya Membuat Kemajuan di Selatan

Di sisi lain pada hari Minggu, armada angkatan laut China berangkat dari pelabuhan untuk bergabung dengan angkatan laut dan udara Rusia di Laut Jepang.

Dengan nama sandi “Northern/Interaction-2023”, latihan tersebut menandai peningkatan kerja sama militer antara China dan Rusia sejak invasi Moskow ke Ukraina dan, menurut Beijing, bertujuan untuk “menjaga keamanan perairan strategis”.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved