Khotbah Jumat Gorontalo

Pandangan Islam terhadap Pelaku Bunuh Diri

Menurut Dr Indriawan, Ketua Umum Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, bunuh diri perlu mendapatkan perhatian.

Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com
Khutbah Jumat di Masjid An-Nur Kelurahan Hepuhulawa, Kabupaten Gorontalo 

TRIBUNGORONTALO.COM – Tidak pantas sebagai manusia untuk merasa telah 'lebih' dari yang lain.

Karena sejatinya, segala pujian hanya milik Allah. Semua yang hidup akan mati.

Karena kematian sebuah ketetapan yang sudah digariskan oleh Allah Azza wa Jalla kepada siapapun makhluk yang berjiwa.

Maka, tidak ada seorang pun yang boleh mendahului takdir atau ketetapan Allah dalam hal hidup dan mati.

Marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah, yaitu meningkatkan ketaatan dan menjauhi apa yang dilarang.

Termasuk takwa, yaitu kita meningkatkan kesabaran dan tidak mudah putus asa.

Baru-baru ini, Provinsi Gorontalo ditimpa musibah.

Hanya selang beberapa hari, dari bulan Januari sampai Juli 2023, kasus bunuh diri di Provinsi Gorontalo sudah mencapai 21 kasus. Dan dua di antaranya dapat diselamatkan.

Pelaku sendiri pun bervariasi. Ada anggota Polisi, mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, bahkan anak di bawah umur atau siswi SMP.

Bunuh diri merupakan permasalahan yang tidak bisa diabaikan.

Menurut Dr Indriawan, Ketua Umum Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, bunuh diri perlu mendapatkan perhatian.

Sebab, hal ini termasuk fenomena gunung es. Kejadian terlihat jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah kasus sebenarnya.

"Menurut asosiasi internasional, setiap 40 detik seseorang melakukan bunuh diri di seluruh dunia," ucap khatib.

Hal ini sama dengan sekitar 800 ribu kejadian bunuh diri setiap tahunnya.

Lebih dari 75 persen kasus bunuh diri terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved