Perang Rusia Ukraina
Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-500: Setujui Kirim Bom Tandan, Presiden AS Joe Biden Dikecam
Kondisi terkini perang Rusia, Sabtu (8/7/2023): Presiden AS Joe Biden dikecam karena setujui kirim munisi tandan yang terlarang ke Ukraina.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM – Perang di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga hari ini, Sabtu (8/7/2023) terhitung telah berlangsung 500 hari lamanya.
Kabar terbaru dalam perang Rusia adalah Presiden Amerika Serikat Joe Biden dikecam karena menyetujui rencana pengiriman bom tandan atau cluster yang terlarang ke Ukraina.
Invasi ini dimulai Presiden Rusia Vladimir Putin sejak memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Dalam perkembangannya, Rusia mencaplok 4 wilayah Ukraina sekaligus yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-499: AS akan Kirim Bom Tandan, Human Rights Watch Tolak Keras
Konflik yang terjadi di antara negara bertetangga itu, hingga sekarang terus berlanjut dan belum terlihat akan segera berakhir.
Kabar Terbaru Perang Rusia Vs Ukraina
Dilansir TribunGorontalo.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-500 invasi Rusia di Ukraina:
- Kelompok hak asasi manusia mengecam Biden yang setuju untuk mengirim munisi tandan yang dilarang secara luas ke Ukraina.
Seorang rekan Demokrat menyebut keputusan itu “tidak perlu dan kesalahan yang mengerikan”.
AS menyatakan telah menerima jaminan dari Ukraina bahwa pihaknya akan meminimalkan risiko terhadap warga sipil, termasuk dengan tidak menggunakan amunisi di daerah berpenduduk.
Biden mengatakan keputusan itu “sangat sulit”, tetapi pasukan Ukraina “kehabisan amunisi”.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-498: Bertentangan, Rusia Klaim Serang 3 Kelompok di Bakhmut
- Presiden Volodymyr Zelensky telah mendapatkan dukungan penting Turki untuk janji Ukraina untuk bergabung dengan NATO selama pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul.
“Tidak ada keraguan bahwa Ukraina pantas menjadi anggota NATO,” kata Erdogan.
Dukungan Turki dapat mengancam hubungannya dengan Rusia setelah Kremlin memperingatkan pihaknya mengawasi kunjungan Zelensky “dengan sangat cermat”.
Erdogan mengaku bahwa dia secara pribadi akan memberi pengarahan kepada Putin tentang negosiasi saat sang presiden Rusia berkunjung bulan depan.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-497: Pemakaman Militer di Kharkiv Jadi Target Pasukan Putin
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.