Sudah Tahu? Induk Kerajaan Gorontalo ada di Suwawa

Fatma pun menuturkan, setelah Gorontalo menjadi daratan maka masyarakat yang dari Pinogu tersebut mulai mengungsi ke daratan sekitar hingga ke toli-toli dan Boolang Mongondow serta Manado.

"Manado itu sebenarnya berasal dari kata 'Onado' yang artinya di sini saja," ungkapnya.

"Jadi Manado dan daerah lainnya masih penduduk di sini yang mengungsi kesana," lanjutnya.

Masyarakat Gorontalo pada saat itu sangat suka berkeliaran, sedangkan masyarakat Suwawa seperti dikurung.

"Pada saat itu kan yang di daratan sini mereka melalang buana kemana-mana. Tapi orang Suwawa itu mereka pakai prinsip Tirai besi," jelasnya.

Jadi, masyarakat diluar dari Suwawa dilarang untuk masuk ke area Suwawa tersebut.

Sehingga bahasa Suwawapun kata Fatma seakan-akan hanya untuk masyarakat Suwawa yang tinggal di daerah Suwawa.

Fatma pun menuturkan, jika orang yang tidak mengenal adat dalam prosesi adat, akan mengatakan "Adati Hulonthalo Limutu" padahal yang sebenarnya adalah "Adati Suwawa Limutu Hulonthalo".

"Suwawa dilupakan bagi orang tidak mengenal sejarah," ungkapnya.

Padahal kata Fatma, induk kerajaan Gorontalo adanya di Suwawa yang pada saat itu juga terbentuk kerajaan Limboto dan kerajaan Gorontalo.

Dua kerajaan ini berperang dan kerajaan yang membantu adalah dari Ternate dan juga Makassar.

Sehingga di Gorontalo saat ini, banyak masyarakat Ternate dan Gorontalo yang juga tinggal di Gorontalo.

Kata Fatma, kerajaan Gorontalo dan Limboto berdamai ketika mereka saling mengaitkan dua cincin dan di buang ke Danau Limboto

Sejarah tersebut Kata Fatma, sering dilantunkan pada saat Tuja'i.

"Selamanya itu dituturkan di Tuja'i," ungkapnya.